Posisi Pengunjung Sidang Menentukan Siapa yang Pro dan Kontra Jessica
Yang pro Jessica kebanyakan memilih duduk di bangku yang selurusan dengan posisi tim penasehat hukum Jessica.
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengawal kasus Jessica Kumala Wongso membawa cerita tersisa.
Wartawan Kompas TV Fristian Griec, yang telah meliput 32 kali jalannya persidangan merangkum sidang yang membawa vonis hukuman 20 tahun penjara untuk Wayan Mirna Salihin
Berikut catatan yang dituliskan Fristian.
Sidang demi sidang terus berjalan; panjang, melelahkan, dan kerap diwarnai perdebatan sengit.
Dan selama itu pula, saya tetap duduk di bangku pengunjung sidang paling depan dengan posisi yang sama.
Entahlah, ketika itu saya hampir tak menemukan cara untuk “mengatakan” kepada Jessica dan para penasehat hukumnya bahwa saya ingin MENDENGAR dan MELIHAT lebih DEKAT setelah selama ini begitu “berjarak”.
Saya berterima kasih kepada para pengunjung sidang yang secara sukarela bersedia menjaga posisi duduk itu untuk saya.
Seramai apapun ruang sidang – atas bantuan mereka – bangku pengunjung sidang paling depan selalu bisa saya dapatkan.
Terima kasih tak terhingga untuk itu. Dengan bantuan mereka, saya punya catatan lengkap keterangan saksi, ahli, maupun hal-hal penting lainnya dalam persidangan.
Bahkan, tak sedikit dari para pengunjung sidang yang punya catatan yang mungkin lebih lengkap dari milik saya.
Ya, kami semua belajar banyak hal dari proses persidangan ini tapi tentu tak sedikit pula ada yang datang hanya untuk memenuhi rasa ingin tahu setelah selama ini mereka hanya bisa menyaksikan nnya sidang lewat layar kaca.
Ada yang menarik, seiring berjalannya sidang.
Posisi duduk ternyata menggambarkan pilihan dukungan mereka.
Yang pro Jessica kebanyakan memilih duduk di bangku yang selurusan dengan posisi tim penasehat hukum Jessica.
Sebaliknya, yang yakin Jessica bersalah menunjukkan posisi kontra mereka dengan lebih memilih duduk di bangku yang selurusan dengan posisi Jaksa Penuntut Umum.
Kebanyakan dari mereka juga bahkan membentuk grup “whatsapp” untuk berdiskusi dan bertukar pandangan.
Untuk kelompok yang mendukung Jessica ada 2 grup; juming-juming dan #savejessica.
Nama “juming-juming” diambil dari kata yang kerap diucapkan Otto Hasibuan saat ahli digital forensik Rismon Hasiholan dihadirkan ke muka persidangan untuk memberikan pandangan lain dari apa yang telah dinyatakan oleh ahli digital forensik Muhammad Nuh yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum.
“Zooming” atau memperbesar adalah salah satu teknik yang digunakan oleh Muhammad Nuh untuk menganalisis pergerakan Jessica yang tampak dari CCTV. (Bersambung)