Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

BNPT Perlu Perbaiki Program Deradikalisasi

Kaukus Pancasila menyesalkan dan mengutuk kejadian bom Samarinda. Apalagi korbannya didominasi oleh anak-anak.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Dewi Agustina
zoom-in BNPT Perlu Perbaiki Program Deradikalisasi
TRIBUN KALTIM/TRIBUN KALTIM/Fachmi Rachman/NEV
Polisi berjaga-jaga di TKP Bom molotov meledak di depan gereja Oikumene di Jl Cipto Mangunkusumo, Kelurahan Sengkotek, Kecamatan Lo Janan Ilir, Samarinda, Kaltim, Minggu (13/11/2016). Korban akibat ledakan tersebut berjumlah 5 orang dan dilarikan ke Rumah Sakit Muis, Samarinda. TRIBUN KALTIM/Fachmi Rachman/NEV 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kaukus Pancasila menyesalkan dan mengutuk kejadian bom Samarinda. Apalagi korbannya didominasi oleh anak-anak.

Anggota Kaukus Pancasila, Eva Kusuma Sundari mengatakan peristiwa tersebut membuka mata publik bahwa bahaya radikalisme agama yang merupakan trend global sudah menjadi bahaya serius di RI saat ini.

"Kejadian ini juga membuka mata kita bahwa adan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) perlu memperbaiki program deradikalisasinya karena pelaku adalah eks napi teroris yang merupakan jaringan kelompok radikal yang terlibat pada kasus bom buku tahun 2011," kata Eva melalui pesan singkat, Senin (14/11/2016).

Politikus PDI Perjuangan itu menilai peristiwa ledakan bom di Gereja Oikumene memunculkan dugaan adanya kekurangefektifan program pembinaan dalam lapas.

Kemudian kelemahan dalam program pemantauan terhadap mantan napi teroris pascadibebaskan.

Menurut Eva, harusnya pelaku penyerangan di Gereja Oikumene, Samarinda ini diawasi lebih ketat.

Berita Rekomendasi

"Dikarenakan ia pernah diketahui membawa bendera ISIS di Parepare pada tahun 2014 dan sempat ditahan oleh kepolisian," kata Anggota Komisi XI DPR itu.

Eva pun meminta evaluasi mendalam dan menyeluruh terhadap program deradikalisasi selama ini perlu dilakukan.

Sehingga dapat menjadi masukan bagi program pencegahan terorisme yang efektif sesuai konteks saat ini.

Eva menuturkan adanya inter relasi antara perilaku intoleransi-radikalisme-terorisme. Oleh karenanya, diperlukan perbaikan bagi program pencegahan radikalisme.

"Adanya intoleransi yang menguat dapat memicu perilaku, self radicalism, yang dapat berkembang menjadi tindakan terorisme," tutur Eva Kusuma.

Eva mengingatkan salah satu strategi BNPT untuk memperbaiki program deradikalisasi adalah dengan membangun early warning system terhadap gejala intoleransi terhadap kelompok primordial tertentu.

"BNPT kemudian dapat mensosialisasikan secara luas sehingga masyarakat bisa aktif untuk menjadi bagian dalam mekanisme pencegahan terorisme," kata Eva.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas