Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Fahri Hamzah: Tak Ada yang Mau Menjatuhkan Presiden

"Saya khawatir Beliau (Jokowi) mendapat masukan yang salah. Padahal tak ada yang perlu ditakuti," kata Fahri.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Fahri Hamzah: Tak Ada yang Mau Menjatuhkan Presiden
Repro/Kompas TV
Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah diwawancarai awak media saat menghadiri Kongres Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di Jakarta, Sabtu (12/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menyatakan Presiden Joko Widodo tak perlu berlebihan menanggapi rencana aksi demonstrasi lanjutan 2 Desember nanti.

Menurut Fahri, demonstrasi merupakan hal yang wajar dalam negara demokrasi.

Hak rakyat berunjuk rasa, dilindungi konstitusi.

"Saya khawatir Beliau (Jokowi) mendapat masukan yang salah. Padahal tak ada yang perlu ditakuti," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Menurut Fahri, rakyat Indonesia kini telah dewasa.

Baca: Munarman: Demonstrasi 2 Desember Bukan Unjuk Rasa Biasa

Baca: Muncul Informasi Aksi Lanjutan 2 Desember, Ini Tanggapan Mabes Polri

Baca: Wiranto: Pisahkan Demonstrasi Murni dengan Demonstrasi Arah Lain

Karena itu Fahri percaya, mereka akan menyampaikan aspirasinya secara tertib, tanpa adanya kerusuhan seperti pada awal demonstrasi 4 November 2016 kemarin.

"Percayalah pada rakyat, rakyat sudah dewasa. Tak ada yang mau menjatuhkan Presiden," lanjut Fahri.

BERITA TERKAIT

Ia pun menjelaskan makna orasinya saat unjuk rasa 4 November.

Menurut Fahri, apa yang diucapkannya bukanlah upaya mengajak masyarakat untuk makar terhadap Pemerintahan Jokowi.

Maksud dari ucapannya itu sekadar menunjukan mekanisme penurunan presiden secara konstitusional.

"Presiden tak perlu takut diturunkan karena di zaman sekarang prosesnya amat sangat sulit. Presiden hanya perlu takut kalau ternyata dia melanggar undang-undang," lanjut Fahri.

Pada saat orasi di demonstrasi 4 November Fahri Hamzah menyinggung soal penggulingan pemerintahan.

Ia menyatakan, ada dua cara yang bisa dilakukan untuk menjatuhkan presiden.

Fahri berorasi di depan massa yang menuntut proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok terkait dugaan penistaan agama.

"Jatuhkan presiden itu ada dua cara, pertama lewat parlemen ruangan dan kedua lewat parlemen jalanan," kata Fahri.

Karena itu, Fahri mengimbau agar Presiden Joko Widodo berhati-hati dalam menyikapi proses hukum terhadap Ahok yang kini tengah berlangsung.

Penulis: Rakhmat Nur Hakim

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas