Kemenko Maritim Perkirakan 19,700 MW Proyek Listrik yang Akan Terlaksana
Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin memperkirakan penyelesaian proyek listrik 35 ribu MW hanya tercapai
Penulis: Amriyono Prakoso
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Deputi III Bidang Koordinasi Infrastruktur Kemenko Kemaritiman, Ridwan Djamaluddin memperkirakan penyelesaian proyek listrik 35 ribu MW hanya tercapai sebesar 19.700 MW.
Menurutnya angka tersebut adalah yang paling realistis saat ini untuk dikembangkan di Indonesia dengan segala konsekuensi yang ada.
"Tidak apa-apa, namanya hidup harus realistis atau dari pada tidak sama sekali," ujarnya di Bali, Minggu (20/11/2016).
Dia menjelaskan bahwa proyek 35 ribu MW yang dicanangkan oleh pemerintah saat ini berjalan lamban karena berbagai aspek termasuk kesepakatan bisnis. Sehingga, jelas Ridwan diperlukan penyesuaian kondisi di lapangan.
Ridwan juga menyebut kapasitas listrik tersebut diyakini mencukupi kebutuhan. Ia menekankan kepastian adanya pasokan listrik menjadi prioritas utama.
"Saya rasa, dengan 19.700 MW itu sudah bagus, kita tinggal fokus ke situ. Sisanya tidak ditinggal tapi akan tetap dikerjakan," katanya.
Sebelumnya, Sidang Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) ke 19 menyampaikan sejumlah rekomendasi diantaranya pencapaian program pembangkit listrik 35.000 MW yang pada 2019 diperkirakan hanya mencapai 19.700 MW.
Angka tersebut disepakati dengan referensi pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah mencapai 6 persen dan pembangkit yang sudah "financial closing" (pembiayaan pembangunan) pada akhir 2016 mencapai 19.700 MW yang artinya pembangunan pembangkit akan memakan waktu 36 bulan setelahnya.