Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ida Laksmiwati Bingung Ada Antasari Tidur di Kasurnya

Ida Laksmiwati menceritakan suami tercintanya tersebut sempat kebingungan saat bangun tidur di rumah pada hari pertama pasca-kebebasannya dari lapas.

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Ida Laksmiwati Bingung Ada Antasari Tidur di Kasurnya
Rizal Bomantama/Tribunnews.com
Antasari Azhar saat beri sambutan dalam acara syukuran yang diadakannya di Hotel Grand Zuri, Serpong, Tangerang Selatan, Sabtu (26/11/2016). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa kejadian unik namun terbilang wajar dialami mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, saat menjalani hari-hari pertama di rumah setelah bebas dari menjalani hukuman 7,5 tahun di penjara.

Hal sama dialami anggota keluarganya.

Istri Antasari, Ida Laksmiwati menceritakan suami tercintanya tersebut sempat kebingungan saat bangun tidur di rumah pada hari pertama pasca-kebebasannya dari lapas.

"Iya, itu terjadi waktu hari pertama bapak tidur di rumah. Jadi pas bangun, dipikirnya, 'Lho ini kok kamarnya jadi gede banget'. Biasanya kan kamarnya (sel di lapas) cuma 1x2 meter persegi," ungkap Ida Laksmiwati saat berbincang dengan Tribunnews, usai acara syukuran bebasnya Antasari Azhar, di Hotel Grand Zuri, Serpong, Tangerang, Banten, Sabtu (26/11/2016).

Ida menceritakan, ada beberapa kejadian lain menimpa suaminya itu karena rumah yang ditempati saat ini adalah rumah baru.

Hal itu yang membuat Antasari terkadang kebingungan sehingga memerlukan waktu untuk beradaptasi. Di antaranya beradaptasi letak kamar, posisi barang dan peralatan di rumah.

"Iya, beberapa hari terakhir bapak juga jadi suka keliling komplek rumah naik sepeda. Karena rumah yang lama enggak track jalan seperti komplek rumah yang sekarang," ujarnya.

Berita Rekomendasi

Sebelum terkena kasus dan menjalani hukuman 7,5 tahun penjara di lapas, Antasari bersama istri dan kedua putrinya tinggal di rumah komplek Giri Loka 2, Jalan Gunung Merbabu Blok A nomor 13, Bumi Serpong Damai (BSD), Serpong.

Namun, Ida pindah ke rumah di komplek Les Belles Maisons, BSD, Serpong, saat Antasari menjalani hukuman di Lapas Klas I Tangerang.

Ida juga mengaku perlu beradaptasi dengan kembalinya Antasari dalam hidupnya. Sebab, terkadang Ida juga merasa bingung begitu ada Antasari tidur bersamanya pada saat bangun pagi.

"Oh iya, saya jadi terasa aneh aja, kok ada papa? Biasanya saya di satu tempat tidur cuma sendiri. Tiba-tiba pas bangun ada orang, pas bangun kaki atau tangan saya suka sepak badan bapak. Jadi, kadang saya kaget dan ketawa sendiri karena itu papa, suami saya," tutur Ida diikuti tawa kecilnya.

Ida menambahkan, sebagai istri dia juga perlu beradaptasi untuk melayani Antasari sebagai suami di rumah.

"Iya kadang masih bingung. Sekarang jadi kembali lagi seperti 7,5 tahun lalu, seperti saya harus siapkan sarapan pagi untuk bapak," ujarnya.

Ida mengakui ada perubahan pada karakter dan perilaku dari suaminya setelah menjalani hukuman 7,5 tahun di penjara.

Menurutnya, banyak sedikit kehidupan di dalam lapas telah memberikan banyak pembelajaran untuk seorang Antasari.

"Bapak sekarang jadi lebih sabar. Kalau dulu bapak bawaannya selalu mau cepat dan kalau kita ganggu kerjaannya lagi numpuk, bapak tidak mendengarkan kita," ungkap Ida.

"Sekarang bapak jadi lebih tenang karena juga sekarang enggak ada pekerjaan yang dikejar karena di rumah selama tiga bulan ini. Jadi, sekarang lebih enak lah," ucapnya.

Terlepas itu, Ida mengaku bahagia karena saat ini suami tercintanya tersebut sudah bisa berkumpul kembali bersamanya di rumah. Apalagi, saat ini Ida dan Antasari telah dikaruniai tiga cucu.

"Paling tidak sekarang jadi ada tempat curhat berbagi cerita dan minta pendapat semisal ada keperluan seperti acara ini. Dulu kan kalau ada acara seperti syukuran kelahiran cucu hanya saya sendiri. Sekarang saya bisa sharing dengan bapak," ujarnya.

Kebingungan yang dialami Antasari pasca-kebebasannya juga diungkapkan oleh putri pertamanya, Anindita Dianoctora Antasariputri (33).

"Papa masih suka bingung saat mandi di rumah. Karena di lapas nggak ada shower air hangat, air panas. Papa juga bingung kalau soal makan," kata Anindita.

"Papa juga suka bingung suasana di rumah. Kalau di sana (lapas) setelah bangun keluar kamar ramai, di rumah sepi. Di sana ada apel dan ada aturan (narapidana). Kalau di rumah suka-suka papa. Papa jadi kaya ada yang kurang," sambungnya.

Meski begitu, Anindita juga mengaku bahagia dengan kembali ayahandanya itu ke tengah keluarga.

Selain bisa mengawasi kesehatan dan jenis makanan, Anindita juga bisa membantu mengobati kerinduan ayahandanya itu kepada ketiga cucunya.

"Sekarang jadi suka makan bareng, di rumah atau di luar rumah. Suka panggil minta cucunya datang. "Ada yang ke sini dong, ke rumah dong." Jadi setiap hari ada cucu yang nyamperin," ungkapnya.

"Yah, sekarang sudah kumpul semua, alhamdulillah, rasanya sudah plong, senang," sambungnya.

Antasari membenarkan kekikukan dan kebingungan yang dialaminya seperti diceritakan oleh istri dan anaknya itu.

Namun, menurutnya hal itu adalah wajar terjadi mengingat dirinya perlu waktu untuk beradaptasi dengan tempat barudalam hidupnya saat ini.

Sebab, kehidupan di dalam lapas dan di rumah sendiri berbeda 180 derajat, terutama adanya peraturan yang mengingat di lapas.

"Kalau Anda masuk dan tidur di lapas, dua tahun aja di situ, nanti Anda akan rasakan. Itu yang saya rasakan sekarang. Jadi, ada perubahan," ucap Antasari. (Abdul Qodir)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas