Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Politikus Golkar Nilai Setya Novanto Tak Etis Ingin Jabat Ketua DPR Lagi

Doli menilai Setya Novanto yang menjabat sebagai Ketua Umum Golkar seharusnya tetap fokus melakukan konsolidasi internal

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Politikus Golkar Nilai Setya Novanto Tak Etis Ingin Jabat Ketua DPR Lagi
Harian Warta Kota/henry lopulalan
PERTEMUAN DUA PARTAI - Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (kiri) dan Ketum Partai Golkar Setya Novanto menjawab pertanyaan wartawan usai petermuan di Jalan Tengku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu(20/11/2016). Pertemuan dua pimpinan partai besar terkait dukungan kepada Ahok sebagai cagub DKI 2017. Warta Kota/henry lopulalan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Politikus Golkar Ahmad Doli Kurnia meminta usulan pergantian Ketua DPR dipertimbangkan kembali. DPP Golkar memutuskan pergantian Ketua DPR dari Ade Komarudin kepada Setya Novanto.

Doli menilai Setya Novanto yang menjabat sebagai Ketua Umum Golkar seharusnya tetap fokus melakukan konsolidasi internal dan membangun citra positif partai.

Dengan memaksakan kembali menjadi Ketua DPR, Doli melihat hal itu akan memberikan citra negatif, baik buat Golkar maupun DPR RI, bahkan pribadi Setya Novanto.

"Pertama, SN (Setya Novanto) telah mengundurkan diri dari Ketua DPR RI, seiring dengan keputusan fraksi-fraksi di DPR RI yang menyatakan SN telah melakukan pelanggaran etika berat dan sedang. Jadi sangat tidak etis bila seseorang yang sudah mengundurkan diri dari jabatan tertentu, ingin kembali lagi," kata Doli melalui pesan singkat, Selasa (29/11/2016).

Doli mengingat menjelang Munas Golkar, Novanto pernah menyatakan bahwa bila terpilih sebagai Ketua Umum akan mengundurkan diri dari anggota DPR.

Novanto, kata Doli, juga telah membuat komitmen bahwa Ade Komarudin akan tetap menjadi Ketua DPR RI.

BERITA TERKAIT

Hal itu dilakukan saat Ade Komarudin mundur dari pencalonan dan memberikan dukungan kepada Novanto sebagai Ketua Umum Golkar di Munaslub Bali.

Doli menuturkan sasana kondusif harus terus tercipta agar institusi DPR dapat menjalankan fungsinya dengan baik, tanpa terus direcoki dengan rebutan kursi secara terus menerus.

"Belum sampai setahun masak sudah dua kali 'terinterupsi' dengan isu gonta ganti pimpinan. Kewibawaan DPR juga harus dijaga sebagai lembaga tinggi negara," kata Doli.

Menurut Doli, seharusnya Golkar dan partai-partai lain sadar, bahwa DPR itu adalah lembaga perwakilan rakyat, yang komitmen dengan kepentingan rakyat. Bukan kepentingan-kepentingan partai politik yg lebih dominan.

Doli mengungkapkan DPR itu bukan milik Golkar saja yang setiap saat kalau punya keinginan harus wajib disetujui oleh partai lain.

"Dalam konteks ini seharusnya Golkar bersyukur sebagai partai pemenang kedua telah mendapat kepercayaan untuk memimpin DPR. Jadi jangan jumawa terhadap partai lain yang tentu juga harus dihargai keikhlasannya sejauh ini," kata Doli.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas