Pendompleng Demo Dicegat
Pertanyaan tersebut merupakan hal yang wajar mengingat duta besar merupakan perwakilan negara sahabat
Editor: Hendra Gunawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sehari sebelum aksi yang sedianya akan diisi dengan zikir serta doa bersama di lapangan Monas, atau aksi Belas Islam Jilid III, berbagai hal dilakukan untuk mencegah hal yang tak diinginkan.
Menkompolhukum Wiranto secara khusus mengumpulkan para duta besar, memberikan penjelasan terkait aksi yang akan dilakukan hari ini, Jumat (2/2).
Selain itu, kekhawatiran akan ada pihak yang berpotensi ditunggangi aksi "Bela Islam Jilid III" bukanlah kabar burung. Wiranto menegaskan, pemerintah sudah berhasil menjegal rencana dari kelompok tersebut.
"Yang dompleng (tunggangi) itu kemudian ada, tapi sudah kita intercept (Red: cegat)," ujar Wiranto kepada wartawan usai memberikan pemaparan di hadapan Duta Besar (Dubes) dan perwakilan negara sahabat, di kantor Kementerian Luar Negeri (Kemenlu).
Aksi hari ini rencananya dilakukan di lapangan Monas, Jakarta Pusat dengan menggelar dzikir bersama, doa bersama, tausiyah dan diakhiri oleh ibahdah Shalat Jumat bersama. Rencananya aksi tersebut akan berakhir sekitar pukul 13.00 WIB.
"Bukan berbondong-bondong ke masjid lagi, masjid sudah penuh, tetep di lapangan monas itu, maka disiapkan di sana tempat wudhunya ada, tempat-tepat untuk shalatnya diharapkan cukup representatif," kata Wiranto.
"Yang menarik lagi antara masyarakat pendemo dengan aparat keamanan akan duduk bersama, untuk dzikir bersama doa bersama mendengarkan tausiyah bersama, itu kan bagus sekali," ujarnya.
Dengan aksi yang ia sebut sebagai aksi "super damai" itu, maka bila ada pihak-pihak yang berniat melakukan kekacauan, maka aksi tersebut akan dapat dengan jelas terlihat oleh pemerintah maupun oleh peserta aksi damai tersebut. "Mereka (peserta aksi) juga tidak ingin demo yang diwarnai kedamaian itu dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya.
Sementara terkait pertemuan dengan para duta besar, Wiranto menjelaskan bersama Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir memberikan penjelasan resmi lantaran banyaknya informasi yang beredar terkait aksi, membuat para duta besar bertanya.
"Saya atas permintaan Kemenlu. Saya langsung kontrak dengan Wamenlu menganggap penting bahwa banyak pertanyaan dari duta besar negara sahabat tentang apa yang akan terjadi tanggal 2 Desember 2016," kata Wiranto.
Menurut Wiranto, pertanyaan tersebut merupakan hal yang wajar mengingat duta besar merupakan perwakilan negara sahabat. Selain itu, kata dia, hal tersebut menunjukkan kepedulian terhadap Indonesia.
Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar menambahkan, "Bela Islam Jilid III" hari ini adalah aksi super damai dan keagamaan. Sehingga pihaknya melarang massa peserta aksi untuk melakukan orasi. Karena kegiatan besok adalah murni ibadah bukan aksi unjuk rasa.
"Di dalam Monas besok tidak ada orasi, adanya tausiyah keagamaan, ceramah dari ulama dan beberapa pejabat. Kalau ada orasi berarti itu diluar agenda kesepakatan Polri dan panitia TNGF," terang Boy Rafli Amar.
Mantan Kapolda Banten ini melanjutkan nantinya apabila ditemukan ada peserta aksi yakni melakukan orasi, maka peserta tersebut akan langsung diamankan. "Kan sesuai kesepakatan tidak ada orasi, kalau ada yang kami persuasif saja, kami amankan, supaya aksi besok tetap tertib," tegas Boy Rafli Amar.
Rumah Ahok
Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Pol M Iriawan mengatakan tidak akan melakukan pengamanan khusus di kediaman Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang terletak Pantai Mutiara, Pluit, Jakarta Utara.
"Tidak ada pengamanan khusus di (rumah) Pak Ahok, penjagaan biasa saja," tutur M Iriawan usai apel siaga di Monas kemarin.
Dijelaskan pula, berkas perkara kasus dugaan penistaan agama oleh Ahok sudah dilimpahkan ke kejaksaan dan dinyatakan sudah p21 alias lengkap "Ahok sudah jelas p21," ucapnya.
Dalam aksi zikir dan doa bersama, ribuan aparat kepolisian dan TNI melaksanakan apel siaga persiapan pengamanan. Koordinasi yang dilakukan antara keduanya merupakan bentuk koordinasi untuk mengawal unjuk rasa harri ini. (tribunnews/nurmulia rekso/glery lazuardi/amriyono)