Dua Hari Pasca Gempa, Pasokan Listrik dan BBM di Pidie Jaya Pulih 100 Persen
Hasil pemetaan akan digunakan sebagai rekomendasi teknis untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Penulis: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Pasca gempa yang melanda Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh, Tim Tanggap Darurat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan kondisi dan pasokan listrik serta BBM di Pidie Jaya telah pulih.
Seperti yang dilaporkan PT PLN, pasokan listrik utama ke semua kecamatan di Pidie Jaya sudah selesai 100 % per Jam 23.00 WIB, Kamis (8/12).
Sebelumnya pasokan listrik di Kabupaten Bireun dan Pidie dapat dipulihkan kurang dari 14 Jam dari sejak terjadinya gempa.
Terkait dengan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM), PT Pertamina (Persero) melaporkan pasokan BBM di Aceh aman. Sebanyak 5 terminal BBM di Sabang, Lhokseumawe, Krueng Raya, Simeulue dan Meulaboh menyediakan 4.646 Kilo Liter (KL) premium dan 8.683 KL solar.
Pasokan Liquid Petroleum Gas (LPG) juga tersedia dalam jumlah cukup dan pasokan akan terus ditambah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
Pemetaan dan Upaya Mitigasi
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Ego Syahrial melaporkan bahwa kerusakan pada bangunan pada umumnya diakibatkan oleh struktur bangunan yang kurang baik dan tidak memenuhi kaidah struktur bangunan yang aman.
“Selain diakibatkan kurang baiknya struktur bangunan, tim juga menemukan adanya likuifaksi (pelulukan) yang mengakibatkan sebagian bangunan amblas ke dalam tanah,“ ungkap Ego.
Secara litologi, struktur batuan daerah Pidie Jaya disusun oleh endapan Aluvial yg bersifat lepas dan lunak.
“Tim mendapatkan banyak bukti adanya ground faulting (surface rapture), yaitu patahan/sesar yang muncul ke permukaan dan berorientasi utara-selatan. Ditemukan juga beberapa rekahan tanah dan pergeseran beberapa jembatan (amblesan),” jelas Ego.
Sampai satu minggu kedepan, Tim Tanggap Darurat Kementerian ESDM akan melanjutkan pemetaan dampak gempa, pengukuran mikrotremor dan sosialisasi secara langsung tentang mitigasi gempa kepada masyarakat dan aparat setempat.
Hasil pemetaan akan digunakan sebagai rekomendasi teknis untuk tahap rehabilitasi dan rekonstruksi.
Tim terus berkoordinasi dengan Posko Tanggap Darurat yang dikoordinir oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemerintah Daerah Pidie Jaya untuk melakukan sosialiasi kepada masyarakat terkait gempa susulan masih mungkin terjadi.
“Untuk itu bagi masyarakat yang rumahnya rusak berat atau sedang agar mengungsi,” himbau Ego Syahrial.