Adik Prabowo Subianto Sebut Ahok Bukan Umat yang Baik
Ahok, kata Hashim, sudah dibutakan jabatan, menjadi sombong dan termasuk umat yang tidak baik.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertentangan hingga isu SARA yang terjadi di Ibukota secara langsung disampaikan anggota Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kebayoran Baru, Hashim S Djojohadikusumo, akibat perilaku Basuki Tjahaja Purnama yang tidak santun.
Ahok, kata Hashim, sudah dibutakan jabatan, menjadi sombong dan termasuk umat yang tidak baik.
Keterangan tersebut disampaikan oleh adik dari Ketua Umum Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ini di depan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahudin Uno, serta puluhan pendeta yang berasal dari Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Wilayah DKI Jakarta.
Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahudin Uno saat bersalaman dengan anggota Gereja Kristen Indonesia (GKI) Kebayoran Baru, Hashim S Djojohadikusumo di kantor PGI Wilayah DKI Jakarta, Jalan Kayu Jati III Nomor 2 RT 02/04 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016). [Sumber: Warta Kota].
Pemimpin yang baik, kata Hashim, adalah seorang yang rendah hati dan santun serta bijaksana dalam berbuat.
Hal tersebut seperti yang dikutipnya dari seorang ulama besar, KH Said Aqil Siraj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) ketika Pilkada DKI Jakarta pada tahun 2012.
Kala itu, lanjutnya, KH Said Aqil menyampaikan kepada jemaahnya untuk memilih pemimpin yang bukan muslim tetapi berhati baik, ketimbang memilih pemimpin muslim yang buruk sifatnya.
"Saya dulu mendukung dia (Ahok). Tapi maaf-maaf, dia bukan orang Kristen yang baik, yang patut kita dukung. Karena dia sudah jauh dari nilai-nilai baik Kristiani. Bahwa kesombongan merupakan dosa besar dari ajaran kristus," ungkap Hashim di kantor PGI Wilayah DKI Jakarta, Jalan Kayu Jati III Nomor 2 RT 02/04 Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (14/12/2016).
Hal tersebut dijelaskannya dengan surat Amsal 21:23 berisi 'Siapa memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri dari kesukaran', sedangkan pada Amsal 4:24 berisi 'Buanglah mulut serong daripadamu, dan jauhkanlah bibir dolak-dalik daripadamu'.
Ayat tersebut dijabarkannya, orang yang jaga mulut dan lidah akan terhindar dari masalah dan musibah.
"Dalam dua ayat itu sudah jelas, dalam Matius juga disampaikan, apa yang kita ucapkan dan sampaikan, menunjukkan seberapa besar roh kudus di dalam jiwanya," ungkap Hashim.
Namun, Ahok katanya kembali sombong.
Gubernur DKI Jakarta non aktif itu, diungkapkan Hashim, pernah menyebutkan dua kalimat yang menyakitkan hatinya sekitar empat bulan lalu.
"Terus terang perkataannya menyakiti hati saya, dan mungkin jemaat lainnya. Karena bagi saya Tuhan itu tidak pernah bersalah, siapa yang bersalah? Manusia dan iblis yang bersalah. Jadi kalimat itu sudah menunjukan kesombongan atas kedudukan yang dia sudah memiliki," jelasnya.
"Pesan saya, apabila bapak-ibu memilih pemimpin bukan hanya didasarkan hanya pada agamanya, tetapi lihat dari perilaku dan sikapnya. Perkataannya menjadi penyejuk, sikapnya menjadi tauladan, bukan sebaliknya. Seperti yang diajarkan oleh kristus," Hashim menambahkan. (dwi)
Penulis: Dwi Rizki