Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Proyeksi Keamanan 2017, Pelaku Bom Bunuh Diri dari Perempuan Diprediksi Bertambah

‎Sepanjang 2016, Indonesia diwarnai dengan berbagai aksi teror, penangkapan serta penggeledahan terhadap para terduga teroris oleh Densus 88.

Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Proyeksi Keamanan 2017, Pelaku Bom Bunuh Diri dari Perempuan Diprediksi Bertambah
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Tim Puslabfor Polri bersama Tim Densus 88 Antiteror melakukan olah tkp rumah kontrakan terduga teroris di Bintara, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (11/12/2016). Puslabfor Polri membawa lima paper bag dan dua kardus ukuran sedang usai melakukan olah tkp lanjutan atas penggerebekan terduga teroris dan penemuan bom berdaya ledak tinggi pada Sabtu (10/12/2016). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - ‎Sepanjang 2016, Indonesia diwarnai dengan berbagai aksi teror, penangkapan serta penggeledahan terhadap para terduga teroris oleh Densus 88 Mabes Polri.

Lalu bagaimana dengan 2017 nanti? Akankah Indonesia kembali dilanda aksi teror?

Ditambah lagi, terungkap kelompok teroris Nur Solihin telah merekrut dua perempuan yakni Dian Yulia Novi dan Ika‎ Puspitasari sebagai calon 'pengantin' bom bunuh diri.

Dian Yulia Novi akan melakukan aksi bom bunuh diri di Istana Merdeka, Minggu (11/12/2016) saat pergantian jaga Paspampres.

Sementara Ika Puspitasari‎ akan melakukan aksi bom bunuh diri di luar Pulau Jawa yakni Bali, saat perayaan pergantian tahun 2017 nanti.

Menjawab hal ini, Pengamat Terorisme Indonesia, Al Chaidar ‎memprediksi tahun 2017 mendatang, dunia terorisme masih akan ramai dan hal ini harus menjadi perhatian banyak pihak.

Kemudian menyoroti soal fenomena ‎kaum perempuan yang kini banyak direkrut menjadi bagian dari anggota teroris, bahkan sebagai calon pengantin menurut Al Chaidar, di tahun 2017 calon pengantin perempuan masih terus bermunculan.

Berita Rekomendasi

"Prediksi saya akan sangat ramai dunia terorisme tahun 2017. Pengantin perempuan akan hadir kembali, mungkin bukan hanya dari kalangan eks TKW, akan ramai juga dari kalangan umum," terang Al Chaidar padaTribunnews.com, Senin (19/12/2016).

‎Ketua Presidium IPW, Neta S Pane menuturkan dilibatkannya kaum perempuan sebagai pelaku bom bunuh diri atau pengantin seperti Dian Yulian Novi dan Ika Puspitasari adalah fenomena baru dalam sejarah terorisme di Indonesia.

Sebab calon pengantinnya atau pelaku bom bunuh dirinya adalah perempuan.

"Ini baru pertama kali perempuan terlibat sebagai calon pengantin. Inilah yang menarik dari penangkapan teroris di Bintara Bekasi. Munculnya pengantin perempuan menunjukkan tokoh-tokoh teroris Indonesis berhasil melebarkan sayap dan memperkuat pengaruhnya dalam menebar teror maupun membangun jaringan serta merekrut kader-kader baru," ungkap Neta.

Beruntung Polri bekerja cepat dan sigap sehingga rencana keterlibatan pengantin perempuan dalam aksi teror bom bisa dicegah.

Tidak bisa dipungkiri lagi, deteksi dini dan antisipasi Intelijen Polri patut diacungi jempol.

Meski begitu, menurut Neta, Polri perlu terus memperkuat intelijennya untuk menggali sejauhmana keterlibatan kaum perempuan di balik aksi teror dan sudah seberapa banyak kader-kader perempuan direkrut dan disiapkan.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas