Saksi: Ahmad Dhani Mau Menyumbang Dana Operasional Aksi 212 Tapi Tak Kunjung Membayar
Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya masih mendalami kasus makar dan permufakatan jahat yang diduga melibatkan sejumlah tokoh.
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Penyidik Sub. Direktorat Keamanan Negara (Subdit Kamneg) Direktorat Reskrimum Polda Metro Jaya masih mendalami kasus makar dan permufakatan jahat yang diduga melibatkan sejumlah tokoh.
Yakub A Arupalaka, Bendahara Partai Pribumi, dimintai keterangan sebagai saksi.
Dia diperiksa di kantor Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya pada Senin (19/12/2016) siang.
Ini merupakan pemeriksaan kedua Yakub.
Pemeriksaan sebelumnya dilakukan pada Jumat (9/12/2016).
Dia dimintai keterangan mengenai aliran dana perencanaan makar.
"Saya saksi sudah dua kali. Saya saksi Rachmawati. (Diperiksa) jam 1. Tentang aliran dana. Aliran dana, lalu, masalah mobil komando yang dipakai demo 212," ujar Yakub kepada wartawan ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (19/12/2016).
Dia menjelaskan, ada aliran dana sebesar Rp 9 juta untuk operasional kendaraan mobil komando.
Mobil itu rencananya akan dipergunakan untuk orasi saat aksi Bela Islam Jilid III pada Jumat (2/12/2016).
Menurut dia, dana itu merupakan uang dari Eko, salah satu tersangka kasus makar dan permufakatan jahat.
Dia mengklaim Eko adalah orang dekat Rachmawati Soekarnoputri.
Dia menegaskan, mobil komando itu di parkir di Grand Hyatt, Jakarta Pusat.
Eko merupakan orang yang bertanggungjawab terhadap kendaraan tersebut.
Namun, dia mengklaim, mobil komando itu tak diarahkan untuk dibawa ke Gedung DPR/MPR.
Ini karena belum ada rencana dibawa ke sana.
"Dari mas Eko dananya. Eko tersangka makar. Dana Rp 9 juta. Hanya untuk mobil komando saja. Mas Eko suruh simpan di Patung Kuda, lalu, dibawa ke HI. Tak dipakai sama sekali dan parkir di Grand Hyatt," kata dia.
Sebelumnya, Ahmad Dhani juga akan menyumbang dana operasional sebesar Rp 6 juta untuk mobil komando.
Namun sampai waktu yang telah disepakati musisi itu tak kunjung membayar.
"Iya, rencana pembayaran Rp 15 juta. Mas Eko Rp 9 juta dan Ahmad Dhani Rp 6 juta. Itu hanya Rp 9 juta dari mas Eko. Sisa Rp 6 juta belum semua dibayar," tambahnya.