Sebelum Dibekuk Densus 88, Terduga Teroris Sempat Ikut Tahlilan di Rumah Tetangga
Agus menceritakan, awalnya dua orang, Adam dan Irwan, menyewa kamar kontrakannya sejak sejak 2 minggu lalu.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat terduga teroris yang disergap Densus Antiteror 88 Polri di Babakan, Setu, Tangerang Selatan, sempat mengikuti Tahlilan meninggalnya tetangga pada malam sebelum penyergapan.
"Yang mengontrak, Adam dan Ilham. Dia enggak dekat dengan warga, biasanya jarang bersosialisasi. Tapi, semalam dia ikut tahlilan di rumah saya. Tahlilan malam keenam nenek saya," ujar pemilik kamar kontrakan, Agus Suhartono, di lokasi kejadian, Rabu (21/12/2016) petang.
Agus menceritakan, awalnya dua orang, Adam dan Irwan, menyewa kamar kontrakannya sejak sejak 2 minggu lalu.
Baca: Terduga Teroris Serpong Rencananya Ingin Tikam Polisi dan Ledakkan Pos Polantas
Diketahui, Adam bekerja sebagai tukang ojek online.
Namun, belakangan ada dua pria lainnya yang ikut tinggal di dalam kontrakan seluas 3x15 meter persegi tersebut.
Namun, Agus mengaku tidak tahu jika ternyata Adam juga ikut mengajak dua temannya, Omen dan Helmi, ikut tinggal di kamar kontrakan tersebut.
Irwan mempunyai ciri badan kurus, rambut gondrong dan sedikit berjenggot.
Sementara, Adam bertubuh tegap.
Baca: Ini Profesi 4 Terduga Teroris yang Ditangkap di Serpong, Satu Diantaranya Mantan Narapidana
Menurutnya, ada teman Adam yang mempunyai fisik berkulit kuning dan mata kecil.
Ia menduga teman Adam tersebut dari Tiongkok.
Diberitakan, penangkapan terduga teroris oleh tim Densus Antiteror 88 Polri di Tangerang Selatan, bermula dari penangkapan terduga teroris bernama Adam di Jalan Raya Serpong, Tangsel, pada Rabu (21/12/2016) pagi.
Dari keterangan pemeriksaan Adam, petugas menggerebek kontrakannya di Kampung Curug, Babakan, Setu, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016) pukul 21.00 WIB.
Petugas terpaksa menembak mati ketiga teman Adam di dalam kontrakan tersebut lantaran melakukan perlawanan dengan senjata api laras pendek Revolver dan berusaha melempar bom pipa.
Ketiganya, yakni Omen, Irwan dan Helmi, tewas ditembak petugas di tempat.