Terduga Teroris Serpong Direkrut di Lapas Cipinang
Omen juga bagian jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD) pimpinan Aman Abdurahman alias Oman.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian melansir, Abdul Rahman alias Omen, pimpinan kelompok terduga teroris yang digerebek di Babakan, Serpong, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/2016), merupakan hasil rekrutan anak buah gembong teroris Dulmatin, Bhakti Rasna alias Abu Haikal alias Raja Keong.
Omen direkrut sewaktu menjalani hukuman di Lapas Cipinang, Jakarta Timur.
"Dia (Omen) juga terkait dengan salah satu anak buah Almarhum Dulmatin, Abu Haikal yang ditahan di Lapas Cipinang. Jadi, dia napi kekerasan kriminal tapi direkrut di dalam lapas oleh Abu Haikal," kata Tito Karnavian.
Omen merupakan mantan terpidana tujuh tahun penjara atas kasus pembunuhan di Petogokan, Jakarta Selatan pada 2011.
Ia sempat lama menjalani masa hukuman di Lapas Cipinang sebelum dipindah ke Lapas Subang dan baru bebas pada 17 Agustus 2016.
Sementara, Abu Haikal yang merupakan disertir polisi dan dosen akuntansi adalah terpidana enam tahun penjara di Lapas Cipinang karena kasus memfasilitasi tempat untuk Dulmatin alias Yahya alias Joko Pitono dalam mengendalikan pelatihan militer Aceh pada awal 2010.
Dulmatin tewas saat penggerebekan Densus 88 di Pamulang pada 9 Maret 2010.
Selain dari Abu Haikal, Omen sewaktu menjalani hukuman juga mendapat didikan dari Ahmad Taufik alias Ovie, terpidana perencanaan peledakan Kedutaan Besar Myanmar di Jakarta pada 2013.
Dalam perjalanannya, diketahui Omen juga terkait dengan Ivan Armadi Hasugian (18), terpidana kasus penusukan seorang pastur di Gereja Santo Santos Yosep) di Medan pada 28 Agustus 2016.
Omen juga bagian jaringan Jamaah Anshar Daulah (JAD) pimpinan Aman Abdurahman alias Oman.
Dan JAD adalah satu dari beberap sel kelompok teroris di Indonesia yang sudah berbait kepada kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS).
Tito menjelaskan, terungkapnya kelompok Omen di Serpong adalah hasil pengembangan dari kelompok terduga teroris pimpinan Nur Solikhin yang ditangkap di Bintara, Bekasi, 10 Desember 2016 lalu.
Diketahui, kelompok tersebut telah menyiapkan 'calon pengantin' Dian Novi Yulia, dengan bom panci untuk beraksi pada acara pergantian jaga Paspampres di Istana Negara sehari berikutnya.
"Dari pengembangan itu, kelompok (Omen) ini juga berencana melakukan amaliyah, mereka diikuti sejak beberapa waktu lalu," kata Tito.