Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Penggerebekan di Jatiluhur, Dua Terduga Teroris Dipastikan Tewas

Tim Densus 88 menggerebek tempat tinggal terduga teroris di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu (25/12/2016).

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Sanusi
zoom-in Penggerebekan di Jatiluhur, Dua Terduga Teroris Dipastikan Tewas
Repro/Kompas TV
Satu terduga teroris yang terluka yang ditangkap tim Densus 88 di rumah terapung Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, Minggu (25/12/2016), dibawa ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur untuk mendapatkan perawatan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Densus 88 menggerebek tempat tinggal terduga teroris di Waduk Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat, pada Minggu (25/12/2016).

Dari penggerebekan itu, dua orang terduga teroris tewas karena mencoba melawan saat ditangkap. Sementara dua orang terduga teroris lainnya telah diamankan aparat kepolisian.

Kabag Mitra Ropenmas Div Humas Polri, Kombes Awi Setiyono, membenarkan adanya penggerebekan teroris tersebut.

Baca: Golok Hingga Surat Ajakan Untuk Jadi Pengantin Disita dari Terduga Teroris di Jatiluhur

Dia menjelaskan, penggerebekan itu berawal dari ditangkapnya dua terduga teroris di Jalan Ubrug, Cibinong, Jatiluhur, Purwakarta, pada Minggu ini sekitar pukul 09.00 WIB.

"Ada penangkapan dua orang di Jalan Ubrug, Cibinong, Jatiluhur, pada pukul 09.00 WIB," ujar Awi, kepada wartawan, Minggu (25/12/2016).

Setelah penangkapan kedua orang itu, kata dia, aparat kepolisian mengembangkan kasus itu. Pada pukul 13.00 WIB, dilakukan penggerebekan di rumah terapung Waduk Jatiluhur.

Menurut mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu, pada saat penggerebekan ke rumah itu, dua terduga teroris melakukan perlawanan sehingga aparat kepolisian terpaksa menindak.

Berita Rekomendasi

"Dikembangkan ke Waduk Jatiluhur. Ada perlawanan. Dua teroris tewas," ujarnya.

Jatiluhur

Kepala Kepolisian Daerah Jawa Barat Irjen Anton Charliyan mengaku kesulitan menangkap dua terduga teroris di rumah apung atau keramba jaring apung (KJA) Jatiluhur, Purwakarta. Dua orang terduga teroris tewas dalam operasi penggerebekan itu.

"Pertanyaannya, mengapa harus di rumah apung, sehingga menyulitkan (penangkapan). Ketika kami minta mereka menyerah, mereka malah menyerang," ujar Anton di lokasi kejadian, Minggu (25/12/2016).

Anton menjelaskan, jika mereka tidak menyerang, maka polisi tidak akan mengeluarkan tembakan. Namun karena terduga teroris melakukan penyerangan, polisi pun mengeluarkan tembakan.

"Yang tidak menyerang selamat. Yang menyerang apa boleh buat. Karena kita kan tidak tahu mereka bawa bahan peledak atau tidak," ucapnya.

Anton mengaku masih bertanya-tanya kenapa bisa di rumah terapung. Karena jika terduga teroris ini sampai meledakkan Waduk Jatiluhur, bisa memakan korban banyak.

"Coba kalau bendungan ini diledakkan mau jadi apa? Purwakarta, Karawang, Bandung (akan jadi korban) akan jadi korban. Makanya segera kita lumpuhkan," ungkapnya.

Anton bahkan sempat membandingkan dengan jumlah korban teroris di Gedung World Trade Center (WTC), New York, Amerika Serikat. Menurut Anton, jika Waduk Jatiluhur diledakkan, jumlah korban bisa lebih banyak dibanding jumlah korban terorisme di WTC.

Datasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggerebek dua tempat terduga teroris di Ubrug, Jatiluhur. Dari penggerebekan tersebut, dua orang berhasil ditangkap.

Kedua lainnya tewas karena melakukan perlawanan. Dua terduga teroris yang berhasil ditangkap bernama Rizal alias Abu Arham (29) dan Ivan Rahmat Syarif.

Keduanya warga Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan dua orang yang tewas dikenal dengan nama Abu Sovi alias Abu Azis alias Mas Brow warga Kabupaten Bandung, dan Abu Faiz warga Kabupaten Bandung Barat.(Kontributor Bandung, Reni Susanti)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas