Ketua Dewan Pers: Ada 43.300 Media Abal-abal di Indonesia
Media abal-abal yang kerap menyampaikan informasi tak akurat dan berimbang tumbuh subur di Indonesia, jumlahnya mencapai puluhan ribu.
Penulis: Array Anarcho
Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan Tribun Medan, Array A Argus
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Media abal-abal yang kerap menyampaikan informasi tak akurat dan berimbang tumbuh subur di Indonesia, jumlahnya mencapai puluhan ribu.
"Dari data yang kami peroleh di Indonesia ada 43.300 media abal-abal yang belum terverifikasi oleh Dewan Pers. Sebagian media ini masih dalam bentuk blog," ujar Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo dalam Diskusi Catatan Akhir Tahun Kondisi Pers di Medan, Kamis (29/12/2016) siang.
Yosep merasa heran kenapa begitu banyak media abal-abal di Indonesia. Di negara lain, lanjut Yosep, jumlah media tidak sebanyak yang ada di Indonesia.
"Di Malaysia, Myanmar, Brunai, Filipina dan Amerika sendiri tidak banyak seperti ini. Makanya, nanti kami akan membuat suatu sistem untuk menertibkan media abal-abal ini," ungkap dia.
Dewan Pers akan menertibkan media abal-abal dengan membuat suatu pembeda dengan media yang terverifikasi. Salah satu contohnya menyematkan barcode pada media yang diakui.
"Kalau medianya tidak memiliki barcode atau penanda dari Dewan Pers, artinya media itu diragukan. Misalkan, ada media yang diakui tapi beritanya tidak benar, kan bisa difoto barcodenya lalu dilapor ke Dewan Pers. Itu akan kami tindak," tegas dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.