NasDem Yakin Menterinya Tak Direshuffle Presiden Jokowi
Menurut Irma, menteri dapat terkena reshuffle bila kinerjanya jeblok dan tidak mampu menjawab persoalan sesuai target pemerintah.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem yakin menterinya di kabinet kerja tidak akan direshuffle.
Isu reshuffle kabinet kembali menghangat di awal tahun 2017.
"Saya Kira enggak mungkin karena Nasdem kerja bagus," kata Ketua DPP NasDem Irma Suryani ketika dikonfirmasi, Selasa (3/1/2017).
Irma mengatakan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden.
Menurut Irma, menteri dapat terkena reshuffle bila kinerjanya jeblok dan tidak mampu menjawab persoalan sesuai target pemerintah.
"Apa lagi menjawab tidak by data ya reshuffle saja," kata Anggota Komisi IX DPR itu.
Mengenai kemungkinan presiden memberikan jatah bagi oposisi untuk duduk di pemerintahan, Irma tetap menyatakan hal tersebut merupakan hak prerogatif presiden.
"Jika Presiden berpikir kinerja para menteri dari partai koalisi pemerintah masih belum maksimal dan kerja setengah-setengah ya mungkin saja Presiden akan beri porsi ke partai oposisi," kata Irma.
Asalkan, kata Irma, kualitas yang akan dicalonkan dari partai oposisi luar biasa.
Ia juga mengingatkan calon dari oposisi harus memperkuat pemerintah.
"Bukan memperlemah, jika itu yang terjadi bukan membantu, malah akan menimbulkan masalah baru lagi bagi Pemerintah," kata Irma.