Militer Australia Hina Pancasila, Anggota DPR Duga Karena Faktor Iri
DPR mendukung penuh respon TNI yang menghentikan sementara kerjasama latihan militer dengan Australia.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi mendukung penuh respon TNI yang menghentikan sementara kerjasama latihan militer dengan Australia.
Hal itu terkait dugaan pelecehan lambang negara Indonesia, Pancasila oleh oknum militer Australia.
"Sudah seharusnya negara Australia menghargai Indonesia sebagai mitra yang sejajar, bukan melecehkan," kata Bobby melalui pesan singkat, Rabu (4/1/2017).
Baca: Menteri Pertahanan RI Benarkan Oknum Militer Australia Menghina Pancasila
Bobby menduga militer Australia iri dengan kemampuan TNI.
Ia mencontohkan militer Australia yang kalah dalam lomba menembak di kandang sendiri.
"Sudah bagus perwira kita mau sharing disana. Militer Australia kali ini menunjukan itikad tidak baik yang cenderung provokatif," kata Politikus Golkar itu.
Baca: Lecehkan Pancasila, TNI Hentikan Sementara Kerja Sama dengan Militer Australia
Komisi I DPR, kata Bobby, akan mengonfirmasikan dugaan pelecehan tersebut dalam rapat kerja bersama Panglima TNI.
"Akan sampaikan ke seluruh masyarakat kita, siapa sahabat Indonesia yang menghormati bangsa kita , dan mana yang tidak," kata Bobby.
Bobby berharap kasus tersebut hanyalah kesalahpahaman saja.
Namun bila terjadi pelecehan, Bobby menilai bukan hanya penghentian kerjasama tetapi langkah-langkah diplomatik.
Dari informasi yang ditelusuri Kompas, TNI sebelumnya mengirimkan surat kepada ADF pada 9 Desember 2016 tentang penghentian kegiatan kerja sama militer di antara kedua belah pihak.
Hal itu dipicu dengan pengalaman pelatih dari Korps Pasukan Khusus (Kopassus) yang mengajar di sekolah pasukan khusus Australia tersebut.
Saat mengajar, pelatih tersebut mengetahui adanya pelajaran-pelajaran yang isinya menjelek-jelekkan TNI di akademi tersebut.
Saat menghadap kepala sekolah di akademi tersebut untuk mengajukan keberatan, sang pelatih Kopassus tersebut malah menemukan tulisan lainnya yang isinya justru menghina lambang negara Indonesia, Pancasila.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.