Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Masinton: PDIP Tak Dendam dan Selalu Buka Pintu Maaf

Pengurus dan simpatisan PDI Perjuangan tidak akan mendendam kepada pelaku penyerangan terhadap Wakil Ketua PDI Perjuangan ranting Jelambar

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
zoom-in Masinton: PDIP Tak Dendam dan Selalu Buka Pintu Maaf
TRIBUNNEWS/APFIA
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto saat mengunjungi Widodo, Ketua Pengurus Ranting PDI Perjuangan, di RS Royal Taruma, Jakarta Barat, Sabtu (7/1/2017) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus dan simpatisan PDI Perjuangan tidak akan mendendam kepada pelaku penyerangan terhadap Wakil Ketua PDI Perjuangan ranting Jelambar, Widodo.

"PDIP tak pernah dendam dan diajarkan untuk tidak melakukan balas dendam," ujar Politikus Partai Demokrasi Perjuangan Indonesia (PDIP) Masinton Pasaribu kepada Tribunnews.com, Senin (9/1/2017).

Masinton sepenuhnya menyerahkan kasus tersebut kepada kepolisian.

Sikap memilih jalur konstitusional ini sama seperti yang pernah ditempuh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri waktu melawan rezim otoriter. Karena itu, PDIP akan selalu membuka pintu maaf terhadap penyerang Kadernya.

Baca: Ketua RT Bilang Widodo Berkelahi Lawan Satu Orang yang Lain Cuma Mengelilingi

"PDIP itu Partai pemaaf. Kalau pintu maaf pasti dibuka selalu," kata Masinton.

Sebelumnya diberitakan, seorang pelaku pengeroyokan Widodo, pengurus ranting PDI Perjuangan Grogol-Petamburan sudah menyerahkan diri ke aparat kepolisian.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono, mengatakan pelaku bernama Irfan sudah menyerahkan diri ke Polsek Tanjung Duren, Minggu (8/1/2017) dini hari.

Berita Rekomendasi

"Tadi pagi pukul 02.45 WIB sudah menyerahkan diri ke Polsek itu. Tadi baru satu yang datang si Irfan," ujar Argo, saat dikonfirmasi, Minggu (8/1/2017).

Setelah menyerahkan diri, aparat kepolisian melakukan pemeriksaan kepada yang bersangkutan.

Sampai saat ini masih didalami motif yang bersangkutan melakukan penyerangan.

Berdasarkan informasi yang diterima, Irfan mengeroyok Widodo, pada Jumat (6/1/2017) sekitar pukul 21.00 WIB. Insiden itu mengakibatkan korban menderita luka di bagian mata dan kepala.

"Intinya saat kampanye, kemudian ada warga yang tidak terima terus terjadi pemukulan," kata Argo.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas