Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo: Anak Proklamator kok Bisa Dituduh Makar?

Dugaan makar oleh Rachmawati yang juga Wakil Ketua Umum Partai Gerindra tersebut menurut Prabowo tidak masuk akal.

Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Prabowo: Anak Proklamator kok Bisa Dituduh Makar?
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Aktivis yang juga tersangka dugaan makar pada 2 Desember lalu, Rachmawati Soekarnoputri (kanan) di dampingi kuasa hukumnya Yusril Ihza Mahendra (kiri) memberikan keterangan kepada wartawan terkait dugaan makar di kediamannya, Jakarta, Rabu (7/12/2016). Dalam keterangannya, Rachmawati menolak dugaan makar yang disangkakan kepada dirinya oleh pihak Kepolisian dan hanya mendukung dalam rangka bela islam terkait aksi damai 2 Desember 2016 lalu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

Putri dari Presiden RI Soekarno itu mengatakan, dirinya tidak mungkin melakukan makar. Ia mengaku paham betul rambu-rambu hukum sehingga tidak mungkin untuk berbuat makar.

"Saya bagaimanapun juga sebagai putri Proklamator, pendiri bangsa ini, dan tentunya saya sebagai anak ideologis, saya tahu rambu-rambu hukum, dan saya tahu segala persoalan yang berkaitan dengan apa itu artinya makar. Jadi, dengan ini saya membantah keras," kata Rachmawati.

Beberapa kali, adik Megawati Soekarnoputri itu mengulang kalimat dirinya membantah berupaya atau melakukan makar.

Rachmawati lalu bertanya balik kepada wartawan ketika dia ditanya soal isu adanya transfer dana sebesar Rp 300 juta untuk upaya makar.

"Kalau soal transfer itu, dana ke mana pertanyaan saya. Kalau misalnya untuk demo, di dalam surat ke polda, orang demo itu kan perlu logistik, makan, minum, itu biasa," kata Rachmawati.

Rachmawati menilai, besaran dana Rp 300 juta untuk makar tidaklah cukup.

"Umpamanya ada uang Rp 300 juta untuk makar, cukup apa enggak? Itu paling untuk jajan makan bakso, minum," kata Rachmawati.

Berita Rekomendasi

Ia mengatakan kerap mendapat proposal pengajuan dana dari pihak tertentu untuk kegiatan sosial.

"Tapi kan saya pilih-pilih dan saya kan bukan konglomerat di sini," kata Rachmawati seraya membantah dirinya meminta-minta dana ke konglomerat untuk kegiatannya.

"Lalu sponsor dari mana, saya enggak pernah minta-minta sama konglomerat," ujar Rachmawati.

Soal tudingan tentang adanya pertemuan di rumahnya, Rachmawati mengatakan ia punya berbagai kegiatan, misalnya bertemu teman atau untuk kegiatan mengurus kampus Universitas Bung Karno (UBK).

"UBK kan juga saya pimpim walaupun dari rumah. Jadi kalau ada rapat-rapat secara berkala untuk evaluasi UBK," imbuhnya. (ryo/kps)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas