Kabarhakam Polri Minta Pengamanan Wilayah Ditingkatkan
Menurut jenderal bintang tiga itu, apabila sistem pengamanan diperketat maka kejadian-kejadian pidana bisa diantisipasi.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabarhakam) Polri, Komjen Putut Eko Bayuseno, meminta sistem pengamanan di masing-masing wilayah diperketat.
Menurut jenderal bintang tiga itu, apabila sistem pengamanan diperketat maka kejadian-kejadian pidana bisa diantisipasi.
"Dari hasil evaluasi saya, saya harap seluruh jajaran mari sama-sama meningkatkan sistem pengamanan," ucap Putut Eko Bayuseno, Rabu (11/1/2017) di Mabes Polri.
Baca: 72 Adegan Diperagakan Dalam Prarekonstruksi Perampokan Pulomas
Mantan Kapolda Jawa Barat ini juga menyinggung soal beberapa kasus yang mestinya bisa dideteksi atau ditangani cepat seperti kasus Pulomas dan kerusuhan SARA di Sumatera Utara.
Diterangkan Putut, Bhabinkamtibnas di Pulomas ke depan harus menyambangi para satpam dan melakukan pembinaan.
Sehingga apabila terjadi hal-hal yang mencurigakan satpam bisa mengambil tindakan cepat sambil menunggu kedatangan anggota Bhabinkamtibnas.
"Seperti di Pulomas, kalau malam hari lampu rumah mati, pintu terbuka itu kan mencurigakan. Kalau Satpam tanggap kan korban tidak sampai meninggal, karena perkiraan dokter meninggalnya pagi hari. Kalau malam hari mereka patroli ini tidak akan terjadi," bebernya.
Selanjutnya soal calon pengantin perempuan Dian Yulia Novi yang mengontrak di Bintara Jaya, Bekasi.
Diungkapkan Putut hal ini bisa menjadi evaluasi mengapa para Bhabinkamtibnas tidak memonitor para pendatang baru.
"Termasuk juga konflik SARA di Sumut, apakah Bhabinkamtibnas sudah monitor dari awal? Apa sudah lapor Kapolsek? Apa Kapolsek tinjau? Kalau semua sudah dilakukan insya allah kejadian yang tidak diinginkan tidak akan terjadi," tambahnya.