BNN Telusuri Jejak Narkoba Dua Pilot Susi Air
Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari menelusuri jejak narkoba dua pilot maskapai penerbangan Susi Air, BH dan DE.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Irjen Pol Arman Depari menelusuri jejak narkoba dua pilot maskapai penerbangan Susi Air, BH dan DE.
Tes lanjutan di laboratorium BNN Pusat akan menentukan apakah keduanya sekadar pemakai atau lebih dari itu.
"Kami akan melakukan pemeriksaan lebih mendalam lagi, terutama pemeriksaan dengan menggunakan parameter yang lebih banyak dengan sampel urine, darah dan rambut. Parameter yang lebih banyak di lab juga akan menentukan apakah yang bersangkutan menggunakan satu jenis narkoba atau lebih," kata Arman Dapari di Kantor BNN, Jakarta, Rabu (11/1/2017).
BNN Kabupaten Cilacap sempat melakukan melakukan tes urine di Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, Jawa Tengah, Rabu (11/7/2017) pagi.
Tes urine keduanya pun terindikasi narkoba. BH dan DE kemudian dibawa ke BNN Pusat.
Diketahui, BH (43), warga negara Belanda, telah bertugas sebagai penerbang atau pilot instruktur di Susi Air selama sembilan tahun.
Sementara, DE (32) warga negara Brasil, telah bertugas sebagai kopilot di Susi Air selama satu tahun delapan bulan.
"Saat hendak dilakukan tes urine oleh petugas BNNK Cilacap, keduanya baru turun dari dua pesawat berbeda, tapi dari maskapai yang sama," jelas Arman.
BH dan DE tiba di Kantor BNN, Cawang, Jakarta pada Rabu petang.
Keduanya tiba menggunakan mobil petugas BNN dan sebuah taksi eksekutif warna hitam. Lima petugas dari BNNK Cilacap turut mendampingi keduanya.
Namun, kedua pilot Susi Air tersebut menolak saat hendak diarahkan oleh petugas dilakukan tes narkoba lanjutan ke laboratorium BNN. Keduanya beralasan ingin didampingi pengacara.
Atas kejadian itu, Deputi Pemberantasan BNN, Inspektur Jenderal Pol Arman Depari, yang berada di depan lobi kantor BNN langsung mengarahkan keduanya ke ruang Media Center BNN.
Pantauan Tribunnews, Arman memberikan sejumlah pertanyaan dan memberikan penjelasan kepada kedua pilot.
Arman juga mengecek identitas dan paspor keduanya di ruangan tersebut. Seorang penerjemah perempuan turut hadir dalam proses tersebut.
Sebelumnya pihak pengelola Bandara Tunggul Wulung, Cilacap, melarang dua pilot Susi Air, BH dan DE, menerbangkan pesawat tujuan Halim Perdanakusuma, Jakarta, karena berdasarkan pemeriksaan urine oleh BNNK Cicalap terhadap keduanya diketahui positif morfin.
Keduanya terjaring setelah pihak BNNK Cilacap melakukan pemeriksaan urine terhadap semua awak pesawat yang baru mendarat, siswa sejumlah sekolah penerbangan, dan pekerja di Tunggul Wulung, Cilacap.
Pilot Susi Air yang baru mendarat dari Jakarta, BH, sempat menolak ketika diminta menjalani pemeriksaan urine oleh Kepala BNNK Cilacap, AKBP Edy Santosa.
Bahkan, si pilot sempat membalikkan kamera telepon genggam awak media yang mengarah kepadanya.
Pemeriksaan urine tersebut digelar untuk menindaklanjuti kasus pilot Citilink yang diduga menggunakan obat-obatan terlarang saat hendak menerbangkan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta pada beberapa waktu lalu. (coz)