Sekjen PDIP: Pemuda Harus Pahami Pancasila sebagai Ideologi Bangsa
Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP) menggelar kegiatan kaderisasi gelombang II dan Pelantikan PAC TMP pada 5 wilayah provinsi DKI Jakart
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Taruna Merah Putih (DPP TMP) menggelar kegiatan kaderisasi gelombang II dan Pelantikan PAC TMP pada 5 wilayah provinsi DKI Jakarta.
Diikuti 200 kader, kegiatan yang digelar organisasi sayap PDI Perjuangan tersebut dibuka oleh Sekjen DPP PDIP Hasto Kristianto.
Ia mengajak para kader untuk secara serius memahama nilai-nilai Pancasila yang selama ini menjadi ideologi bangsa.
"Pemuda harus memahami Pancasila sebagai ideologi bangsa dan harus membumikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," ujar Hasto dalam acara yang digelar di Kantor DPP TMP, Jalan Cik Ditiro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (14/1/2017).
Menurutnya, Pancasila merupakan cerminan pribadi masyarakat Indonesia, masyarakat yang memiliki prinsip berketuhanan.
"Kepribadian masyarakat Indonesia adalah Pancasila, masyarakat Indonesia merupakan bangsa yang berketuhanan," jelas Hasto.
Hasto pun mengutip pernyataan Soekarno tentang 'berketuhanan' yang ia maksud, yakni ke-Tuhanan yang berkebudayaan, ke-Tuhanan yang menyatu dengan adat istiadat, serta ketuhanan yang tidak ada egoisme antar agama.
Ke-Tuhanan yang ada di Indonesia, kata Hasto, tentu saja berbeda dan tidak bisa ditemukan di negara mayoritas penganut agama tersebut.
"Ke-Tuhanan yang berkebudayaan Soekarno temukan di budaya Nyepi di Bali yang tidak ditemukan penganut hindu di India, dan tradisi halal bihalal di Indonesia yang tidak ada pada masyarakat Arab," kata Hasto.
Sebelumnya, kegiatan kaderisasi gelombang I telah digelar pada 7-8 Januari 2016, dan diikuti 300 kader.
Saat itu, organisasi yang dipimpin oleh Maruarar Sirait selaku Ketua Umum tersebut, juga mengusung tema yang sama, yakni 'Pemuda Pelopor Bermanfaat Bagi Rakyat'.
Agenda utama dari digelarnya kegiatan itu, untuk mencetak kader partai yang militan, radikal dan revolusioner.