Tetangga Kaget, Ada Polisi dan Sejumlah Orang Berpakaian Putih Menggeledah Rumah Emirsyah
Pihak KPK melansir penggeledahan lima tempat, termasuk rumah mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, sejak Rabu hingga Kamis ini.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pada Rabu (18/1/2017) sekira pukul 14.00 hingga 17.00 WIB, rumah mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, Emirsyah Satar di Jalan Mutiara 29A, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, ramai didatangi belasan orang ditemani beberapa polisi bersenjata laras panjang.
Warga sekitar tak mengira jika pria-pria tersebut ternyata petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mereka baru tahu setelah ada pemberitaan Emirsyah Satar sudah ditetapkan sebagai tersangka penerima suap terkait pengadaan mesin jet Rolls Royce untuk pesawat Airbus A330, sewaktu menjabat Dirut PT Garuda Indonesia, 2005-2014.
"Kemarin sore memang banyak orang pakai kemeja putih dan ada yang pakai masker datang ke rumah Pak Emir. Yang di depan rumahnya juga dijaga polisi bawa senjata," ujar seorang warga yang enggan disebutkan namanya di Jalan Mutiara, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jaksel, Kamis (19/1/2017).
Perempuan setengah baya, sebut saja Mira itu mengatakan, dirinya tidak mengira karena biasanya memang kediaman Emirsyah Satar ramai didatangi tamu pada sore hari. Dan menjadi pemandangan biasa adanya polisi berseragam di depan rumah tersebut sewaktu masih menjabat Dirut PT Garuda Indonesia.
Tribunnews.com mendatangi rumah Emirsyah Satar itu. Ada seorang penjaga rumah berseragam safari hitam dan sopir berada di pos jaga depan rumah.
Menurut penjaga rumah, sang majikan tidak berada di rumah. Hanya ada istri dan pembantu di dalam rumah. "Bapak sedang keluar. Anaknya juga enggak ada, kerja," ujarnya.
Ia membenarkan rumah milik Emirsyah Satar yang dijaganga sudah digeledah oleh petugas KPK pada Rabu kemarin. Ketua RW setempat turut dihadirkan menjadi saksi.
"Saya enggak tahu apa saja yang dibawa orang KPK dari dalam," ujarnya.
Sebelumnya, pihak KPK melansir penggeledahan lima tempat, termasuk rumah mantan Dirut PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, sejak Rabu hingga Kamis ini.
Penggeledahan dilakukan dalam rangka pengembangan penyidikan kasu suap
pengadaan mesin jet Rolls Royce untuk 50 pesawat Airbus A330, yang melibatkan Emirsyah Satar sewaktu menjabat Dirut PT Garuda Indonesia pada 2005-2014.
Uang suap yang diterima Emisyah Satar selama 9 tahun menjabat Dirut PT Garuda Indonesia dari pihak perusahaan Rolls Royce terbilang fantastis. Yakni sebanyak 1,2 juta Euro dan 180 ribu Dolar Amerika Serikat atau setara Rp20 miliar, hingga dalam bentuk barang senilai 2 juta Dolar AS atau setara Rp26,8 miliar yang tersebar di Indonesia, termasuk kondominium di Singapura.
Selain Emirsyah Satar, KPK juga sudah menetapkan Benefiacial owner Connaught International Pte Ltd sekaligus CEO dan pendiri PT Mugi Rekso Abadi (MRA) Group, Soetikno Soedarjo, sebagai tersangka dalam kasus ini. Sebab, ia berperan sebagai petantara pemberi suap dari Rolls Royce kepada Emirsyah Satar.
Karena itu, tim KPK juga menggeledah rumah pengusaha Soetikno Soedarjo yang berada di Cilandak Barat, Jakarta Selatan dan kantor PT MRA di Wisma MRA, Jalan TB Simatupang 19A, Jakarta Selatan.
Dua rumah di Jatipadang dan kawasan Bintaro, Jaksel, juga turut digeledah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.