Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Reaksi Wapres Jusuf Kalla Tanggapi Pengurus MUI Kunjungi Israel

Beberapa pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) menemui Presiden Israel, Reuven Rivlin

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Fajar Anjungroso
zoom-in Reaksi Wapres Jusuf Kalla Tanggapi Pengurus MUI Kunjungi Israel
MFA.GOV.IL
Salah satu anggota MUI, Istibsyaroh, ketika berkunjung dan bertemu dengan Presiden Israel Reuven Rivlin. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Beberapa pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) menemui Presiden Israel, Reuven Rivlin dan menyempatkan untuk berfoto bersama untuk memenuhi undangan.

Menanggapi hal itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku dirinya belum mendengar kebenaran kabar tersebut.

Namun begitu, menurutnya siapa saja bisa datang ke Israel, tetapi tidak dalam kapasitas merupakan pejabat negara, mengingat Indonesia dan Israel tidak memiliki hubungan diplomatik apapun.

"Saya belum tahu kalau soal MUI, tetapi kalau bukan pejabat tidak masalah kalau mau ke Israel, banyak yang kesana," katanya di Kantor Wakil Presiden, Jakarta kemarin.

JK mengatakan bahwa dirinya juga pernah berkunjung ke Israel dalam rangka berziarah karena ada Masjid Al-Aqsa yang saat ini dikuasai oleh pemerintahan Israel.

"Gus Dur juga pernah kesana, saya juga pernah kesana. Tapi bukan sebagai pejabat dulu," katanya.

Dilansir dari laman Kementerian Luar Negeri Israel (www.mfa.gov.il), terpampang foto Ketua Komisi Perempuan dan

Berita Rekomendasi

Keluarga MUI, Istibsyaroh bersama beberapa orang lainnya bersama Presiden Rivlin. Istibsyaroh terlihat duduk di samping Rivlin.

Dalam siaran pers yang berjudul President Rivlin meets Muslim leaders from Indonesia, Rivlin, dalam keterangan lewat juru bicara presiden, menerima dengan baik delegasi dari Indonesia.

Kepada Istibsyaroh dan delegasi, ia mengatakan bahwa demokrasi di Israel bukan hanya untuk Yahudi tapi untuk semua orang.

"Kami tidak punya perang dengan Islam. Sayangnya, ada orang yang menolak ide Negara Israel itu sendiri, seperti Iran, Hezbollah, Hamas, secara keras dan jelas bahwa tak ada jalan untuk mengakui Israel, dari kacamata Pan-Islamisme," tutur Rivlin.

Menurut Kivlin, pihaknya tak ada perang dengan Islam. Hanya saja ada beberapa orang yang menolak gagasan Israel dan tak mengakui mereka.

"Kami tidak sedang berperang dengan Islam. Sayangnya ada orang-orang yang menolak gagasan-gagasan Israel, seperti Iran, Hizbullah, dan Hamas yang mengatakan dengan keras bahwa tak ada jalan untuk mengakui Israel," ujar Kivlin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas