Diduga untuk Sindir SBY, Anas Urbaningrum Nge-tweet Panjang dalam Bahasa Jawa
"Kalau itu saya tidak tahu, tetapi bisa jadi beliau (Mas Anas), kicauannya, merespons isu yang tengah hangat di Twitter," kata Pasek.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Choirul Arifin
![Diduga untuk Sindir SBY, Anas Urbaningrum Nge-tweet Panjang dalam Bahasa Jawa](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/nazaruddin-jalani-persidangan-lanjutan-kasus-tppu_20160324_012146.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kicauan akun Twitter mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, @anasurbaningrum, mendadak ramai ditanggapi netizen.
Dengan tanda bintang bertuliskan admin, pengelola akun tersebut mengunggah foto tulisan tangan Anas.
Baca: Pengamat: Cuitan SBY di Twitter, Kritik Bernuansa Politik
Tulisan berbahasa Jawa itu berisikan tujuh poin falsafah Jawa, yakni:
"1. Ya Allah, bimbing para pemimpin kami untuk 'ing ngarso sung tulodho, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani'."
Kalimat tersebut merupakan falsafah Jawa yang artinya memohon bimbingan agar pemimpin jika di depan memberi suri teladan, jika di tengah pemimpin membaur dengan rakyatnya untuk menyemangati, dan jika di belakang pemimpin memberi dorongan motivasi yang kuat kepada rakyatnya.
"2. Ya Allah, jangan sampai terjadi 'mestine dadi tuntunan malah dadi tontonan'."
Artinya, jangan sampai yang mestinya menjadi tuntunan malah jadi tontonan rakyat karena perbuatan yang tak semestinya.
Baca: Antasari Azhar Tanggapi Cuit-cuit SBY, Reaksi Netizen: Jleeebbbb!
"3. Ya Allah, jauhkan kami dari pekerti 'ono ngarep ewuh-ewuhi, ono mburi ngegol-egoli'."
Artinya di depan menghalangi, di belakang malah menjadi beban.
"4. Ya Allah, ingatkan kami bahwa 'ajining diri ono ing lathi, ajining diri ono ing cuitan'."
Artinya, harga diri itu ada di ucapan, harga diri itu ada di kicauan.
"5. Ya Allah, jauhkan para pemimpin kami dari 'JARKONI biso ngajar ora biso nglakoni'."
Artinya, bisa mengajari, tetapi tak bisa melakukan apa yang diajarkan.
"6. Ya Allah, jangan lupakan kami dari petuah leluhur 'ojo metani alaning liyan'."
Artinya, jangan mencari keburukan orang lain.
Baca: Agus Yudhoyono Dukung Cuitan SBY di Twitter tentang Hoax
"7. Ya Allah, jangan ubah 'lengser keprabon madeg pandhito menjadi lengser keprabon madeg CAKIL'."
Artinya, setelah berkuasa berubah menjadi orang yang terhormat, setelah berkuasa menjadi orang yang buruk.
Pasek Mengaku Tak Tahu
Menanggapi hal itu, I Gede Pasek Suardika selaku politisi yang dekat dengan Anas mengaku tak mengetahui siapa yang disasar Anas melalui tulisan berisikan tujuh falsafah Jawa tersebut.
Pasek mengatakan, biasanya Anas memang menyampaikan sesuatu kepada pengelola akun Twitter-nya untuk mengeluarkan kicauan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.