Jenderal Angkatan Darat Risih Beredarnya Promosi Prokomunis Lewat Media Sosial
Seorang Jenderal Angkatan Darat Indonesia yang telah purna tugas, LS, merasa risih melihat peredaran promosi pihak-pihak prokomunis di Indonesia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Seorang Jenderal Angkatan Darat Indonesia yang telah purna tugas, LS, merasa risih melihat peredaran promosi pihak-pihak prokomunis di Indonesia melalui media sosial antara lain melalui Facebook.
"Apa memang menunggu rakyat teropini mengenai komunis? Ini ungkapan sebagian kecil masyarakat. Bagaimana negeri yang katanya sebagai negeri berideologi Pancasila, sudah muncul lambang seperti palu arit di mana-mana tetapi belum ada tindakan apa-apa?" ungkap LS kepada Tribunnews.com, Rabu (25/1/2017).
"Apa negeri ini sudah diubah jadi negeri palu arit. Kalau memang begitu mari kita ubah kalau semua rakyat negeri ini sepakat. Beginilah pandangan yang sudah mulai muncul di tengah-tengah masyarakat," kata dia.
Sikap seperti itulah menurutnya sekarang sedang diperjuangkan oleh kader komunis.
"Ada strategi jangka panjang komunis untuk merubah sistem suatu pemerintahan atau negara. Salah satu tahapanmya yaitu pemelaratan suatu negara. Apakah saat ini Indonesia sudah masuk ke dalam tahapan tersebut?" tanya dia.
LS melihat adanya kegaduhan saat ini.
Baca: 'Saya Siap Berdebat dengan Sukmawati, Apakah Habib Rizieq Menistakan Pancasila atau Tidak'
"Apakah dengan kegaduhan ini sengaja diciptakan agar nantinya ekonomi Indonesia terpuruk dan menjadi negara gagal serta dinilai salah kelola sehingga tidak mampu bayar utang?" kata dia.
Apalagi menurutnya sengan kondisi kehidupan rakyat yang sulit sehingga mudah dipengaruhi oleh komunis.
"Opini yang dikembangkan dan yang akan digunakan sebagai pembanding oleh para kader PKI adalah RRC sebagai negara komunis yang berhasil dalam bidang ekonomi, bahkan sudah bisa mengalahkan AS dan Eropa. Itulah citra yang sedang dibuat-buat," katanya.
Dia mengatakan tinggal selangkah lagi opini yang ingin dibentuk agar rakyat Indonesia terpengaruh yaitu sudah sekian puluh tahun dengan Pancasila ternyata rakyat tidak sejahtera.
"Justru rakyat hidupnya semakin sulit. Berarti Pancasila tidak cocok. Hanya komunis yang bisa sejahterakan rakyat. Itulah upaya komunis berusaha mengacaukan pikiran orang Indonesia saat ini," ujarnya.
Selain itu LS juga memberikan contoh negara RRC.
"Dengan konflik dan tawuran terjadi di mana-mana ada upaya menyelewengkan kesan bahwa Pancasila bukan pemersatu lagi. Hancur lah Indonesia bila rakyat sudah teropini demikian," katanya.
"Apa kita akan diam saja menunggu opini tersebut benar-benar terjadi," tanya LS.
"Oleh karena itu, cegahlah segera dsebelum semua terjadi dengan membuat UU referendum. Menanyakan kepada seluruh rakyat Indonesia jika ada yang ingin merubah Pancasila dan memisahkan diri dari NKRI. Jangan terulang lagi dengan mengatasnamakan rakyat dan reformasi UUD diamandemen. Waspada," kata dia.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.