Istri Bahrun Naim Ikut Dideportasi Pemerintah Turki
Mereka yang dideportasi terdiri dari 41 dewasa dan 34 masih tergolong anak-anak yang dibawa oleh orang tuanya.
Penulis: Amriyono Prakoso
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Amriyono Prakoso
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Istri dari Bahrun Naim dikabarkan termasuk dari WNI yang dideportasi oleh pemerintah Suriah.
"Iya ada. Saya mendapatkan info itu," kata Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Irfan Idris saat dikonfirmasi oleh wartawan mengenai pendeportasian istri dari Bahrun Naim.
"Saya belum mengetahui banyak info itu, tapi ada," kata dia usai menemui 75 WNI yang dideportasi karena diduga terlibat kelompok radikal Suriah di Rumah Singgah Kemensos, Jakarta, Senin (6/2/2017)
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Suhardi Alius dan Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawangsa menemui 75 WNI yang dideportasi lantaran diduga terlibat dalam kelompok radikal di Suriah.
Mereka yang dideportasi terdiri dari 41 dewasa dan 34 masih tergolong anak-anak yang dibawa oleh orang tuanya.
"Bahkan ada yang masih tiga minggu dan sudah dibawa oleh orangtuanya. Mereka kebanyakan memang satu keluarga yang akan pindah kesana," kata Kepala BNPT, Suhardi Alius di Rumah Singgah Kemensos daerah Cipayung, Jakarta, Senin (6/2/2017)
Adapun mereka yang dideportasi oleh otoritas Turki sebanyak 72 WNI serta dari otoritas Singapura sebanyak 2 WNI dan satu WNI berasal dideportasi oleh pemerintah Jepang.
Suhardi mengatakan bahwa pihaknya masih akan terus mendalami alasan 75 WNI tersebut untuk masuk ke negara Suriah yang masih dilanda konflik.
Pasalnya, sebagian besar dari WNI tersebut sudah menetap di perbatasan Turki-Suriah hingga satu tahun dan mendesak untuk bisa masuk ke Suriah.
"Itu masih kita dalami lagi, apakah mereka benar terlibat atau tidak, lalu alasannya apa kenapa mereka memaksa untuk masuk kesana," ucapnya.
Diantara para WNI yang dideportasi terdapat juga keluarga Triyono yang merupakan mantan pegawai kementerian keuangan yang dideportasi oleh pemerintah Turki beberapa waktu lalu.