Puluhan Polisi Pengurai Massa Jaga Rumah SBY yang Digeruduk Mahasiswa
Sebanyak 20 personel kepolisian di antaranya adalah pasukan pengurai massa (Raimas) Polres Jaksel dikerahkan menjaga kediaman SBY.
Penulis: Abdul Qodir
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Senin (6/2/2017) petang, sekitar 50 polisi dari Polres Jakarta Selatan dan Polsek Setiabudi masih berjaga-jaga di sekitar kediaman mantan Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Sebanyak 20 personel kepolisian di antaranya adalah pasukan pengurai massa (Raimas) Polres Jaksel dikerahkan menjaga kediaman SBY.
Pasukan Raimas tersebut menaiki sepeda motor trail dan berjaga-jaga di tepi Jalan Mega Kuningan Timur VII sekitar 200 meter dari rumah SBY.
Baca: Pendemo di Rumah SBY Bagikan Selebaran Berisi Penolakan Isu SARA
Baca: SBY: Saya Hanya Meminta Keadilan, Soal Keselamatan Jiwa, Saya Serahkan kepada Allah SWT
Baca: Demokrat Kecam Aktor yang Kerahkan Pengunjuk Rasa ke Kediaman SBY
Rumah itu sendiri merupakan rumah dari negara yang telah diberikan kepada SBY selaku mantan presiden pada beberapa waktu lalu.
Sementara itu, satu per satu dari pimpinan dan anggota pengurus Partai Demokrat serta tim sukses cagub/cawagub Agus-Sylvi berdatangan ke rumah tersebut.
Diberitakan sebelumnya, melalui akun Twitter pribadinya, SBY melalui akun twitter-nya mengungkapkan adanya unjuk rasa di depan rumahnya, Jalan Mega Kuningan Timur VII, Kuningan, Jaksel.
"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," ucap SBY melalui akun @SBYudhoyono.
Yudhoyono juga menyampaikan kicauannya yang lain. "Kemarin yg saya dengar, di Kompleks Pramuka Cibubur ada provokasi & agitasi thd mahasiswa utk "Tangkap SBY". *SBY*".
Tak hanya itu, ia menyinggung soal hak melalui Twitter miliknya. "Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri,dgn hak asasi yg saya miliki? *SBY*".
Ia pun memanjatkan doa melalui akun Twitter-nya agar ia tetap selamat,"Saya hanya meminta keadilan. Soal keselamatan jiwa saya, sepenuhnya saya serahkan kpd Allah Swt. *SBY*".
Secara terpisah, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta membenarkan adanta ratusan pendemo di depan rumah SBY tersebut. Ia mengungkapkan, massa pendemo adalah massa Jambore dan Silaturahmi Mahasiswa Indonesia yang tiga hari terakhir menggelar pertemuan di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur.
Massa menggunakan 11 bus besar dan 2 kopaja datang dan berorasi di depan rumah SBY sekitar pukul 14.30 WIB.
Dalam aksinya massa membentangkan spanduk yang memuat tulisan "Terapkan nilai-nilai Pancasila kepada pendidikan", "Menolak dan lawan isu SARA upaya adu domba rakyat", dan "Tolak dan lawan organisasi radikal yang anti-Pancasila, NKRI harga mati".
"Massa aksi juga membagikan selebaran yang bertuliskan menolak dan lawan isu SARA dan seluruh upaya adu domba rakyat.
Namun, massa pendemo berhasil dibubarkan setelah datang 100 personel dari Polsek Metro Setiabudi pada 15.45 WIB. Selanjutnya, massa disebut bergerak ke arah Jakarta Pusat.