Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Komite Pemilih Indonesia Sebut Masa Tenang Pilkada Serentak 2017 Sangat Rawan Politik Uang

"kalau ada yang memang sulit dalam tiga hari ini dinaikkan, banyak timses mengambil jalan pintas dengan politik uang," kata dia.

Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Komite Pemilih Indonesia Sebut Masa Tenang Pilkada Serentak 2017 Sangat Rawan Politik Uang
TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR
Sebuah spanduk bertuliskan Money Politic Jangan Coba-coba terpajang di dinding Fly Over, Makassar, Sulsel. Minggu (20/1/2013) silam.(TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Pemilih Indonesia (TePI) mengungkapkan masa tenang Pilkada Serentak 2017 sangat rawan terjadi politik uang.

Hal itu diperparah dengan hasil survei berbagai lembaga yang dipublikasikan menjelang hari pencoblosan.

"Petanya sudah kelihatan. Paslon (pasangan calon) menjadi indikator awal, apakah suara mereka sama atau naik. Makanya kalau ada yang memang sulit dalam tiga hari ini dinaikkan, banyak timses mengambil jalan pintas dengan politik uang," kata Koordinator TePI, Jerry Sumampouw di D'Hotel Jakarta, Minggu (12/2/2017).

Jerry mengatakan pasangan calon yang secara psikologi tidak yakin menang memilih menggunakan pendekatan materi.

"Dengan adanya hasil survei memberi ruang yang kondusif bagi praktek politik uang. Khusus paslon yang survei-survei terakhir menunjukkan kalah," kata Jerry.

Menurut Jerry, hal tersebut bukan hanya terjadi di DKI Jakarta tetapi juga semua pilkada. Sebab, potensi politik uang dilakukan oleh calon yang dalam surveinya mengalami kekalahan.

BERITA TERKAIT

"Kadang-kadant calon yang diprediksi sementara menang antisipasi dengan melakukan hal yang sama. ini repotnya, yang kalah dan menang kemungkinan melakukan politik uang. Jangan terjebak politik uang, ini bagian dari upaya memberikan makna substansial terhadap proses demokrasi," ungkapnya.

Jerry pun mendorong pengawas pemilu bekerja lebih giat menjelang hari pencoblosan. Ia pun mengingatkan sanksi keras bagi pelaku politik uang dimana pasangan calon yang terbukti akan dibatalkan keikutsertaannya dalam pilkada.

"Tidak perlu pengadilan lagi, cukup tingkat pengawasan pemilu. selama ini kewenangan ditambahkan ada kesan, tapi tidak ada dampaknya. nah kami harapkan Bawaslu mengawasi ini sungguh-sungguh," kata Jerry.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas