Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Hary Tanoe, Hotman Paris Bilang Pemberitaan Antasari Hanya Sensasi Belaka

Hotman Paris mengatakan kliennya Hary Tanoesoedibjo berpendapat pemberitaan soal Antasari tersebut hanya untuk sensasi belaka.

Penulis: Hasanudin Aco
zoom-in Soal Hary Tanoe, Hotman Paris Bilang Pemberitaan Antasari Hanya Sensasi Belaka
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Pengusaha Hary Tanoesoedibjo (kanan) didampingi Kuasa Hukumnya Hotman Paris Hutapea (kiri) menjawab pertanyaan wartawan usai menyambangi Bareskrim Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/2/2016). Kedatangannya tersebut untuk membuat laporan terhadap Jaksa Agung HM Prasetyo dan Kasubdit penyidik tindak pidana korupsi Kejagung?, Yulianto dengan laporan dugaan pencemaran nama baik, fitnah, dan memberikan keterangan palsu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hotman Paris Hutapea, kuasa hukum Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo, menanggapi soal pernyataan Mantan Ketua KPK Antasari Azhar mengenai kliennya.

"Bahwa menurut Hary Tanoesoedibjo pernyataan dari Antasari Azhar tersebut Tidak benar," kata Hotman dalam keterangannya, Selasa (14/2/2017).

Selain itu, Hotman Paris mengatakan kliennya Hary Tanoesoedibjo berpendapat pemberitaan soal Antasari tersebut hanya untuk sensasi belaka.

Pengakuan Antasari

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Antasari Azhar, berbicara mengenai dugaan kriminalisasi terhadap dirinya.

Baca: Sekjen Perindo: Antasari Dendam ke SBY, Kok Bawa-bawa Hary Tanoe

Baca: Berikut 11 Kicauan SBY di Twitter Tanggapi Tudingan Antasari Azhar

Berita Rekomendasi

Antasari sebelumnya terjerat kasus pembunuhan bos Putra Rajawali Banjaran, Nasrudin Zulkarnaen.

Antasari mengklaim, Susilo Bambang Yudhoyono yang saat itu menjabat Presiden, mengetahui persis kasus yang menjeratnya.

"Untuk itu saya mohon kepada Bapak SBY jujur, Beliau tahu perkara saya ini. Cerita, apa yang Beliau alami dan Beliau perbuat," ujar Antasari, di Kantor Bareskrim Polri, Jakarta, Selasa (14/2).

Antasari mengatakan, SBY harus terbuka siapa saja pihak yang diminta merekayasa kasusnya.

Ia mengungkapkan, sekitar Maret 2009, ia didatangi CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo.

Hary, kata Antasari, mengaku diperintah SBY yang saat itu menjadi Presiden untuk menemuinya.

"Datang minta supaya saya jangan menahan Aulia Pohan. Karena katanya 'Saya bawa misi, saya diminta temui Bapak'," kata Antasari, mengulang pernyataan Hary. Saat itu, Antasari menolak memenuhi permintaan Hary Tanoe.

Ia mengatakan, tidak mungkin Aulia Pohan tidak ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi aliran dana Bank Indonesia sebesar Rp 100 miliar kepada para mantan pejabat BI dan anggota DPR RI.

Namun, Hary terus mendesak. "'Waduh Pak, saya mohon betul lah. Saya bisa ditendang dari Cikeas. Karena bagaimana pun nanti masa depan Bapak bagaimana'," kata Antasari menirukan ucapan Hary saat itu.

"Saya bilang, saya sudah memilih profesi penegak hukum kok, risiko apapun saya terima," kata Antasari.

Dua bulan setelah itu, pada Mei 2009 Antasari Azhar ditangkap. Ia dituduh membunuh Direktur Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas