Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pasukan Perdamaian Polri yang Sempat Tertahan di Sudan Segera Dipulangkan

Formed Police Unit (FPU) 8 Indonesia yang selesai menjalankan misi perdamaian di Sudan segera dipulangkan.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pasukan Perdamaian Polri yang Sempat Tertahan di Sudan Segera Dipulangkan
Kompas.com/Ambaranie Nadia K.M
Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul. KOMPAS.COM/AMBARANIE NADIA KM 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul mengatakan, Formed Police Unit (FPU) 8 Indonesia yang selesai menjalankan misi perdamaian di Sudan segera dipulangkan.

Tim tersebut sempat tertahan karena dituduh hendak menyelundupkan senjata lewat bandara.

"Kita harapkan 10 hari ke depan tidak ada kendala sehingga bisa kembali dan berkumpul dengan keluarga," ujar Martinus di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Martinus mengatakan, dari informasi yang didapat, sepuluh tas berisi senjata dan amunisi itu bukan milik kontingen Indonesia.

Investigasi tertutup telah dilakukan oleh otoritas Sudan dan United Nations Hybrid operation in Darfur (UNAMID). Namun tim investigator merahasiakan hasil penelusurannya.

"Hasil investigasi tidak disampaikan ke perwakilan bantuan hukum yang ke sana," kata Martinus.

Department for Peacekeeping Operations pada PBB telah mengirimkan nota diplomatik ke perwakilan Indonesia di New York untuk memproses kepulangan FPU ke-8.

Berita Rekomendasi

Saat ini, tim masih menunggu izin pendaratan pesawat yang menjemput dan mengantar pasukan Polri kembali ke Tanah Air.

"Prosesnya sekitar 7 hingga 10 hari ke depan," kata Martinus.

Sebanyak 139 anggota Polri yang dikirim ke Sudan dalam misi perdamaian PBB tertahan kepulangannya.

Sebelumnya, Polri menemukan kejanggalan terhadap tuduhan penyelundupan senjata yang dialamatkan ke kontingen Indonesia di Sudan.

Baca: 20 Narapidana Lapas Kelas IIA Jambi Dipindahkan ke Lapas Khusus Narkoba

Boy mengatakan, semua barang yang masuk ke bandara sudah terlebih dahulu melewati mesin X Ray.

Namun sejumlah tas berisi puluhan senjata dan amunisi itu sudah berada di dalam bandara. Semestinya dari penyisiran mesin saja tas itu tidak boleh lolos.

Diduga tas berisi puluhan senjata dan amunisi di bandara El Fasher, Sudan, merupakan barang hasil curian. Kemudian oleh pihak tertentu diselundupkan ke bandara tersebut. (Kompas.com/Ambaranie Nadia Kemala Movanita)

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas