Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peta Dukungan Pilkada DKI Jakarta Mulai Berubah

Mulai terjadi perubahan peta dukungan pasca-hasil hitung cepat atau quick count Pilkada DKI Jakarta 2017 dirilis sejumlah lembaga pada Rabu (15/2/2017

zoom-in Peta Dukungan Pilkada DKI Jakarta Mulai Berubah
Warta Kota/ANGGA BHAGYA NUGRAHA
Warga memberikan hak suara dalam pilkada DKI Jakarta di TPS 020 dan 021 di kolong Flyover kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (15/2). Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar pemilihan umum kepala daerah secara serentak di 101 daerah pemilihan. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mulai terjadi perubahan peta dukungan pasca-hasil hitung cepat atau quick count Pilkada DKI Jakarta 2017 dirilis sejumlah lembaga pada Rabu (15/2/2017) lalu.

Perubahan peta dukungan itu setelah melihat suara pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan satu, Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, berada di posisi terakhir dibanding dua paslon lain, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas misalnya menyebutkan, suara Ahok-Djarot di posisi pertama dengan perolehan 42,87 persen. Di posisi kedua Anies-Sandiaga dengan 39,76 persen. Sementara Agus-Sylviana hanya 17,37 persen.

Dengan hasil seperti itu, pasangan Agus-Sylvi tidak mungkin bisa maju ke putaran kedua Pilkada DKI. 

Hasil resmi memang masih menunggu penghitungan suara yang kini sedang dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI. Namun Agus-Sylvi telah mengakui kekalahannya mereka setelah melihat hasil hitung cepat itu.

Perubahan peta dukungan dimulai dari pengalihan dukungan sejumlah eks relawan Agus-Sylvi ke Anies-Sandiaga. Peralihan dukungan diinisiasi oleh Ketua Komite Masyarakat Nasional Indonesia (KMNI), Alex Asmasoebrata di Jalan Cikajang, Jakarta Selatan, Kamis (16/2/2017).

Dalam deklarasi dukungan yang dihadiri Anies itu, Alex mengatakan pengalihan dukungan agar Jakarta lebih baik dan dipimpin pemimpin baru. Alex juga sudah lama mengenal Anies-Sandiaga.

Berita Rekomendasi

"Nomor satu (Agus-Sylvi) itu wajib hukumnya, tapi setelah tidak ada (lolos putaran kedua) kan kami harus ada cadangan. Nah, cadangan inilah yang kita sudah timbang jauh-jauh hari," kata Alex di Jakarta Selatan, Kamis.

Alex tak menampik bahwa belum ada sikap resmi dari Tim Pemenangan Agus-Sylvi. Namun, menurut dia, relawan berhak dan tak bisa dilarang menentukan pilihan.

Alex mengaku sudah berbicara dengan Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan terkait pengalihan dukungan ke Anies-Sandi. Dia meminta kepada Hinca agar Agus-Sylvi segera mendeklarasikan dukungan ke Anies-Sandi.

"Tentunya dalam waktu singkat ini Insya Allah akan sama-sama mendukung Anies-Sandi," ujar Alex.

Sementara itu, Anies mengatakan kedatangan dia ke acara deklarasi atas undangan dari Alex. Kedatangan dia dianggap seperti deklarasi dukungan dari relawan-relawan lain.

"Tapi saya sampaikan terus bahwa antar-partai politik itu bukan di kami. Antar-partai politik itu yang berkomunikasi adalah pimpinan partai politik," kata Anies.

Soal resiko dinilai tidak etis karena menghadiri deklarasi eks relawan lawan, Anies mengatakan bahwa dukungan itu atas keputusan relawan, bukan struktur partai secara resmi.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas