Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Server Sistem Informasi Penghitungan Suara KPU Sempat Dimatikan Bukan karena Peretasan

Di tengah proses penghitungan suara setelah pilkada serentak, laman Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU sempat mati.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Server Sistem Informasi Penghitungan Suara KPU Sempat Dimatikan Bukan karena Peretasan
Tribunnews.com/ Amriyono Prakoso
Hasil Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) KPU DKI Jakarta sementara ini masih mengunggulkan pasangan Anies-Sandi, Rabu (15/2/2017). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah proses penghitungan suara setelah pilkada serentak, laman Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) Komisi Pemilihan Umum (KPU) sempat mati dan tidak bisa diakses.

KPU memastikan bahwa pemadaman server tersebut dilakukan secara sengaja, bukan karena diserang oleh hacker.

Komisioner KPU, Hadar Nafis Gumay menjelaskan, server Situng memang sempat dimatikan.

"Tetapi itu bukan hasil peretasan. Server KPU sempat dimatikan untuk menata peralatan dan jaringan," kata Hadar di Jakarta, Jumat (17/2/2017).

Hadar mengakui, banyak pihak yang berupaya meretas server KPU. Namun upaya-upaya peretasan tersebut selalu gagal sehingga tidak sampai merusak data formulir C1 atau hasil perolehan suara di tiap TPS.

"Memang ada yang berupaya (meretas), banyak sekali, tetapi tidak mengganggu hasilnya, tidak ada yang masuk dan tidak ada yang mengganggu. Jadi hasil di Situng sudah hasil hitungan TPS," kata Hadar.

Sebanyak, 101 daerah yang menyelenggarakan pilkada serentak 15 Februari lalu, seluruhnya mengunggah dan menginput data C1 ke laman Situng. Pada waktu yang hampir bersamaan, banyak warga masyarakat yang mengakses laman tersebut untuk mengetahui hasil penghitungan suara.

Berita Rekomendasi

"Terlihat mulai berat sekali, makin lambat, sehingga kami rapikan. Jadi ada kondisi kami harus merapikan (server) dan itu harus mati," kata Hadar.

Terpisah, Ketua KPU DKI Jakarta, Sumarno mengatakan, ada pihak-pihak tertentu yang berupaya meretas server dan laman Situng KPU. Namun upaya peretasan itu dapat ditangani.

"Tim kami cukup kuat untuk mendeteksi serangan-serangan itu. Memang ada upaya untuk meretas server KPU, tetapi kemudian tidak sampai KO, paling agak kelimpungan sedikit," kata Sumarno di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat siang.

Sumarno juga menyatakan, hingga Jumat siang, data penghitungan suara pilkada DKI masih diproses secara manual. Menurutnya, data dari tiap TPS di DKI itu masih berada di tingkat kecamatan dan dihitung manual atau tidak menggunakan koneksi internet.

"Apanya yang di 'hack'? Kalau perhitungannya saja sekarang masih di kecamatan dan baru selesai pukul 13.00WIB," katanya.

Sumarno menguraikan bahwa pemakaian koneksi internet hanya ada pada Situng KPU yang memindai form C1 dari setiap TPS di Jakarta. Tetapi, hasil pemindaian bukan hasil resmi dari KPU DKI Jakarta, karena masih dapat berubah setelah melalui tahap rekapitulasi perhitungan suara dan juga rapat pleno.

"Ini kan bukan sebagai dasar untuk menetapkan. Tetap saja harus pakai perhitungan yang berjenjang," ujar Sumarno.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas