Delay di Bandara Halim dan Ngurah Rai Demi Menyambut Tamu Besar dari Arab
Dengan pelayanan yang baik pada rombongan VVIP tersebut diharapkan nantinya tidak akan mengganggu operasional penerbangan sehari-hari
Penulis: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia akan kedatangan Raja Salman bin Aldulaziz Al Saud. Rencananya tamu agung tersebut akan berada di Jakarta dan Bali pada tanggal 2-12 Maret 2017 nanti.
Namun, persiapan penyambutan Raja Salman bin Abdulaziz tersebut sudah terjadi sejak kemarin. Tim advance, atau penyambutan dari Arab sudah sampai di Jakarta pada Rabu (22/2/2017) kemarin.
Pemerintah tidak main-main, bahkan tim penyambutan pun diperlakukan sangat penting (VIP). Kedatangan mereka di Bandara Halim Perdanakusumah pun disambut secara khusus, sehingga menyebabkan waktu penerbangan komersial pun dialihkan.
Kementerian Perhubungan secara khusus menerbitkan notice to airman, seluruh penerbangan di Bandara Halim Perdanakusumah pada 22 Februari 2017 pukul 06.00 WIB hingga 06.45 WIB dan pada 23 Februari 13.30 WIB hingga 14.15 WIB mengalami keterlambatan karena adanya kegiatan VIP.
Sementara untuk penerbangan di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali pada 23 Februari 2017 pukul 08.45 WITA hingga 09.30 WITA dan 10.30 WITA sampai 11.15 WITA. Sehari kemudian pada Jumat ( 24/2/2017) Notam diberlakukan pada pukul 15.30 hingga 16.15 WITA dan 21.15 WITA sampai 22.00 WITA.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut, penyambutan dan pelayanan akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku pada bidang penerbangan untuk tamu negara VVIP, baik di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Bandara Ngurah Rai, Bali.
“Kami akan menyambut dan melayani rombongan besar tamu negara, Yang Mulia Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud dari Arab Saudi dengan baik sesuai standar dan prosedur operasi yang berlaku di penerbangan untuk tamu VVIP. Kami akan memastikan keselamatan, keamanan dan kenyamanan rombongan VVIP tersebut selama di bandara,” ujar Budi Karya dalam keterangan persnya, Kamis (23/2/2017).
Menurut Menhub, dengan pelayanan yang baik pada rombongan VVIP tersebut diharapkan nantinya tidak akan mengganggu operasional penerbangan sehari-hari di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Bandara Ngurah Rai, Bali.
Terkait dengan penyambutan itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Udara akan mengeluarkan Notice to Airman (Notam) yang diperlukan untuk peringatan terhadap semua pihak yang terkait penerbangan di dua bandara tersebut.
“Kami akan mengeluarkan notam secepatnya jika ada kegiatan terkait penerbangan VVIP dari Kerajaan Arab Saudi tersebut,” ujar Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Agoes Soebagio.
Saat ini di Bandara Ngurah Rai Bali, telah dibentuk pos koordinasi (posko) yang dikoordinasikan oleh TNI AU terkait kegiatan penyambutan rombongan VVIP tersebut. Posko tersebut beranggotakan PT. Angkasa Pura I (Pengelola Airport), AirNav Indonesia, TNI AU, Otoritas Bandar Udara (OBU) dan Kepolisian RI.
Juga telah direncanakan rekayasa parkir untuk pesawat-pesawat rombongan tersebut yang terdiri dari 4 pesawat Boeing B747 seri 400 dan 200, 2 pesawat Boeing B777 dan 2 pesawat C-130 Hercules.
Pesawat VVIP Raja akan diparkir dan menginap di tempat parkir (parking stand) B27. Sebagai alternatif, pesawat VVIP tersebut juga bisa ditempatkan di tempat parkir B17.
Sedangkan pesawat pendukung akan diparkir di tempat parkir B22-B26. Jika menginap, pesawat pendukung akan ditempatkan di Apron Selatan atau dipindahkan ke Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta dan Bandara Juanda, Surabaya.
Untuk 2 pesawat C-130 Hercules akan ditempatkan di tempat parkir B28-B29.
Menurut Agoes, pengaturan parkir tersebut perlu dilakukan karena sebagian besar pesawat tersebut berjenis badan besar (widebody). Dengan pengaturan parkir yang baik, diharapkan tidak mengganggu operasional sehari-hari pesawat di Bandara Ngurah Rai tersebut. Dengan demikian keselamatan dan keamanan serta kenyamanan penerbangan penumpang reguler tetap terpenuhi dengan baik.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.