Rumah Kedua Raja Salman
Empat hari di Jakarta, begitu berkesan bagi Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Takjub dan merasa berada di rumah sendiri
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Empat hari di Jakarta, begitu berkesan bagi Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al-Saud. Takjub dan merasa berada di rumah sendiri. Begitu kesan yang diunggkapkan Raja Salman yang diungkapkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Wapres menegaska kembali, Indonesia adalah rumah keduanya setelah Arab Saudi.
"Semalam dan tadi ini (kemarin red) sebelumnya (Raja Salman) menyatakan lagi terimakasih yang luar biasa. Menganggap (Indonesia) ini rumahnya yang kedua. Negeri saya yang kedua," ujar Jusuf Kalla saat menggelar jumpa pers di Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (4/3) kemarin.
Jusuf Kalla mengatakan Raja Salman aniantusias dan mengapresiasi penyambutan yang dilakukan warga Indonesia atas kehadirannya.
"Karena semenjak beliau jadi Raja dan keluar negeri saya kira ini penyambutan yang paling luar biasa menurut dia. Saya bilang ini kecintaan rakyat indonesia," ucap Jusuf Kalla.
Selain itu, Indonesia adalah negara yang penduduknya melakukan kunjungan terbesar ke Arab Saudi yang mayoritas untuk melakukan ibadah.
"Dan jangan lupa kunjungan orang Indonesia terbesar ke luar negeri itu ke Saudi. 1,2 juta per tahun. Berapa orang ke Jepang, berapa orang ke Malaysia? Lebih besar ke Saudi," ungkap Kalla.
"Orang Indonesia paling banyak menghabiskan uang itu untuk ibadah, jalan-jalan juga, belanja juga, itu ke Saudi. 1,2 juta orang per tahun. Jadi mereka juga, jangan kira kita hanya minta sama mereka, mereka juga mengharapkan itu," Jusuf Kalla mempertegas.
Hari ini, Raja Salman dan rombongan tiba di Pulau Dewata Bali. Rencananya, Raja Salman akan berada di Bali hingga 9 Maret mendatang. Sebelum ke Bali, Raja Salman melakukan kunjungan singkat ke Brunei Darussalam.
Sang Raja, datang ke Indonesia dengan jumlah rombongan cukup besar, 1500 orang. Ada tujuh pesawat bertuliskan Saudi Arabian yang digunakan rombongan Raja Salman, Boeing 737 seri 700.
Pertama kali tiba di Indonesia, pada 1 Maret lalu, dan disambut langsung oleh Presiden (Joko Widodo) Jokowi di Bandara Halim Perdanakusumah. Tempat pertama yang didatangi Raja Salman adalah Istana Bogor. Disana, Raja Salman bersama Presiden Jokowi melakukan sejumlah kesepakatan bisnis. Kesepakatan kedua negara, Indonesia dan Arab Saudi.
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU). MoU ditandatangi para menteri kedua negara. Presiden Jokowi dan Raja Salman hanya menyaksikan. Salah satu kesepakatan adalah penambahan kuota haji untuk Indonesia. Pada sore harinya, rombongan Raja Salman kembali ke Ibu Kota, menginap di Hotel Raffles.
Keesokan harinya, Kamis (2/3) Raja Salman menyambangi DPR dan berpidato singkat. Kemudian melanjutkan kunjungan ke Istiqlal dan Istana Merdeka. Hari berikutnya, Jumat (3/3), Presiden Jokowi menjamu minum teh di Hotel Raffles tempat Raja Salman menginap.
Dan malam harinya Raja Salman mengajak Wapres Jusuf Kalla makan malam. Raja Salman juga sempat bertemu dengan tokoh lintas agama dan sehari sebelumnya bertemu dengan para tokoh Islam di Istana Merdeka.
Kemarin, Wapres Jusuf Kalla sempat menggelar pertemuan dengan para menteri dan pangeran dari Kerajaan Arab Saudi. Dari pertemuan itu, Jusuf Kalla mengatakan bahwa Kerajaan Arab Saudi menginginkan kerjasama yang telah disepakati bisa segera ditindak lanjuti.
"Membahas sekali lagi percepatan apa yang telah disetujui. Jadi ini level pelaksanaan tadi dan walaupun singkat tetapi mereka sangat ingin segera semua dilaksanakan dengan baik," ujarnya.
Untuk ke depannya, Jusuf Kalla mengatakan, akan ada kunjungan lanjutan di tataran menteri untuk membahas kerjasama yang telah ditandatangani itu secara teknis.
"Itu akan diulangi dengan kunjungan teknis mereka kesini. Itu nanti justru yang menghasilkan, kunjungan-kunjungan yang bersifat teknis itu, jangka panjang. Kalau ini kunjungan persahabatan lebih kepada itu. Membuka suasa dan image yang baik," Jusuf Kalla memastikan. (tribunnews/nicolas manafe/adiyuda)