Dari 3.256 Pendaftar Hanya 34 Orang Lolos Seleksi Administrasi Calon Penasihat KPK
3256 orang mendaftar ikut penjaringan calon Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - 3256 orang mendaftar ikut penjaringan calon Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jumlah tersebut terhitung sejak pendaftaran dibuka 11 Februari hingga penutupan 26 Februari 2017.
Berdasarkan data dari Pansel calon Penasihat KPK, dari 3256 pendaftar hanya 34 yang lolos seleksi administrasi.
Baca: Empat Hakim MK Dilaporkan Kepada Dewan Etik Terkait LHKPN
34 orang yang lolos ini terdiri dari beragam latar belakang seperti 11 pendaftar adalah sarjana hukum, 11 calon dari ilmu manajemen organisasi, delapan dari keuangan, dan empat orang berlatar belakang IT.
Anggota Pansel, Rhenald Kasali mengatakan selanjutnya 34 calon yang lolos seleksi administrasi itu akan menjalani tes psikologi dan kesehatan pada 11-12 Maret 2017.
"Karena waktu tes kesehatan sudah ditentukan, kami minta para calon yang lolos seleksi, utamanya yang di luar Jakarta sudah harus berada di Jakarta," ujar Rhenald Kasali, Senin (6/3/2017) di KPK, Kuningan, Jakarta Selatan.
Baca: KPK Bantah Bahas Kasus e-KTP dengan Presiden Jokowi
Atas serangkaian tes tersebut, Rhenald Kasali juga meminta 34 calon untuk mempersiapkan diri.
Selain itu, ia juga meminta masyarakat terlibat aktif dalam memberikan informasi soal proses seleksi.
"Kami minta masyarakat aktif dalam proses seleksi dengan menyampaikan masukan atau tanggapan soal nama-nama yang lolos," imbuhnya.
Lebih lanjut Ketua Pansel Calon Penasihat KPK, Imam Prasodjo menambahkan ribuan calon lainnya tidak lolos seleksi karena beragam pertimbangan.
Baca: Masinton Sebut Ketua KPK Sampaikan Early Warning Soal Kasus e-KTP
Seperti umur dan pengalaman serta keahlian yang dimiliki tidak sesuai dengan yang dibutuhkan sebagai Penasihat KPK.
Meski banyak yang tidak lolos seleksi administrasi, Imam tetap mengapresiasi antusiasme masyarakat yang ingin menjadi penasihat KPK.
"Banjirnya pendaftar menunjukkan dukungan yang besar dari masyarakat untuk KPK," kata Imam.