Istana Bantah Ada Hadiah Perhiasan dari Raja Salman kepada Jokowi
Sama sekali enggak ada agenda untuk pemberian cinderamata dan sebagainya dan memang Presiden Jokowi tidak pernah mentradisikan hal tersebut
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Kabinet Pramono Anung memastikan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud tidak memberikan hadiah bagi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana.
Penegasan itu disampaikan menyusul beredarnya informasi 'hoax' di media sosial bahwa Raja Salman memberikan hadiah berupa perhiasan kepada Presiden Jokowi dan Ibu Negara Iriana saat kunjungan kenegaraannya pada 1 hingga 4 Maret 2017 lalu.
"Semua acara (kunjungan kenegaraan Raja Salman) saya ikuti. Acara itu (pemberian hadiah) tidak pernah ada," ujar Pramono di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Senin (6/3/2017).
Soal video berisi sejumlah perhiasan dan wewangian yang disebut-sebut hadiah bagi kepala negara dan ibu negara, Pramono mengatakan bahwa dirinya sudah melihat video itu dua pekan sebelum kedatangan Raja Salman ke Indonesia.
"Saya menerima apa yang beredar itu seminggu atau dua minggu yang lalu, sebelum Raja Salman sampai di Indonesia," ujar Pramono.
Kebiasaan atau tRadisi untuk tukar menukar cinderamata itu, lanjut Pramono, memang sudah dihilangkan semenjak Jokowi menjabat sebagai Presiden.
Namun, ia tidak menyebutkan alasan mengapa tradisi semacam itu dihilangkan.
"Sama sekali enggak ada agenda untuk pemberian cinderamata dan sebagainya dan memang Presiden Jokowi tidak pernah mentradisikan hal tersebut," ujar Pramono.
Beberapa waktu lalu, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan bahwa Presiden Jokowi tidak memberikan hadiah apapun kepada Raja Salman kecuali Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Adipurna dan sebuah album foto kenangan kepada Raja Salman.
"Selain dua hal itu, tidak ada lagi. Begitu pun sebaliknya. Raja Salman tidak memberikan kenang-kenangan kepada Presiden," ujar Pratikno.(Fabian Januarius Kuwado)