Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wiranto Bahas Terorisme dan LCS Bersama Deputi PM Singapura

Wiranto mengatakan Singapura sudah jauh lebih dulu membentuk badan siber nasional

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Wiranto Bahas Terorisme dan LCS Bersama Deputi PM Singapura
TRIBUNNEWS.COM/TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jend. TNI. Purn. Wiranto buka acara Pelatihan Bersama Peningkatan Kapasitas Aparat Penegak Hukum Dalam Penanganan Tindak Pidana Korupsi Wilayah Hukum Provinsi Banten, di Hotel Santika Premiere Bintaro, Jalan Dr. Satrio, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/2/2017). Dalam sambutannya ia menjelaskan, bahwa pemerintah telah melakukan pembenahan Undang Undang yang tumpang tindih. TRIBUNNEWS.COM/LENDY RAMADHAN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kordinator Bidang Politik Hukum Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto, menerima kunjungan Deputi Perdana Menteri Singapura, Teo Chee Hean, di kantor Menkopolhukam, Jakarta Pusat, Senin (6/3/2017).

Wiranto usai menerima Teo Chee Hean, kepada wartawan di kantor Menkopolhukam menyampaikan bahwa dalam pertemuan tersebut dibahas soal permasalahan kedua negara yang relatif sama, antara lain soal terorisme dan radikalisme.

"Kedua negara menghadapi musuh dan masalah yang sama, hubungan ini harus diwarnai dengan kerjasama melawan terorisme, termasuk juga radikalisme," ujarnya.

Selain itu keduanya juga sempat membahas soal lembaga yang menangani permasalahan siber, termasuk diantaranya kejahatan siber.

Wiranto mengatakan Singapura sudah jauh lebih dulu membentuk badan siber nasional, seperti yang baru saja dibentuk di Indonesia.

"Kebetulan Singapura sudah lebih dulu punya badan siber nasional. Oleh karena itu kami merasa perlu kerja sama untuk menimba pengalaman dari Singapura," ujarnya.

Konflik Laut Cina Selatan (LCS) yang juga menyeret Indonesia dan Singapura, juga dibahas dalam pertemuan singkat tersebut.

Berita Rekomendasi

Wiranto mengatakan pada dasarnya kedua negara sama-sama berharap konflik yang melibatkan negara-negara di sekitar LCS itu, bisa diselesaikan dengan jalan damai.

"Kita sama-sama mendorong penyelesaian secara damai, tidak menimbulkan konflik, tidak saling klaim, tapi menghormati keputusan internasional, dan menahan diri untuk tidak melakukan aktivitas yang memancing konfllik," ujarnya.

Dalam bidang ekonomi, juga sempat dibahas bagaimana keamanan dan kemudahan untuk perdagangan di pusat-pusat perekonomian di Indonesia, seperti di Batam dan Bintan.

"Tapi intinya mereka ingin ada ketegasan yang terkait dengan perizinan, buruh dan masalah yang menyangkut administrasi untuk investasi," katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas