Kata Pengamat, Ini Dua Hal yang Menjadikan Pertemuan SBY dan Jokowi Begitu Istimewa
Dengan terealisasinya pertemuan tersebut, kata Sebastian menepis segala dugaan dan spekulasi selama ini bahwa Jokowi enggan bertemu SBY.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya bertemu dengan mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Kamis (9/3/2017).
Pengamat Politik Sebastian Salang menilai pertemuan itu sudah diharapkan sejak lama.
Dengan terealisasinya pertemuan tersebut, kata Sebastian menepis segala dugaan dan spekulasi selama ini bahwa Jokowi enggan bertemu SBY.
"Semua ada waktunya. Presiden Jokowi merasa ini saat yang tepat bertemu, berkonsultasi dan berbagi informasi dengan Pak SBY. Tentu banyak hal yang mereka bicarakan," ujar Sebastian Salang kepada Tribunnews.com, Kamis (9/3/2017).
Baca: Ini Proses yang Terjadi Sebelum Pertemuan SBY-Jokowi Terwujud
Menurut dia, pertemuan itu pasti membahas persoalan negeri ini.
Dan hal itu tentu sangat baik, menurut Sebastian Salang, sebab sebagai pemimpin mereka saling bersilaturahmi menguatkan dukungan serta mungkin berbagi peran untuk mengatasi persoalan bangsa ini.
Pertemuan antara Jokowi dan SBY terasa istimewa karena dua hal, menurut Sebastian Salang.
Pertama, pertemuan hari ini bertepatan dengan sidang perdana kasus megaproyek e-KTP.
"Mungkin keduanya membahas soal itu," ucapnya.
Kedua, pertemuan ini terjadi menjelang putaran kedua Pilkada DKI Jakarta.
"Mungkin juga soal Pilkada dibahas," katanya.
"Tetapi perlu dipahami, tidak semua bahan pembicaraan mereka dapat disampaikan kepada publik," tambahnya.
Sebelumnya, SBY mengatakan pertemuannya dengan Presiden Joko Widodo siang ini sebagai ajang tabayyun atau konfirmasi atas isu yang beredar belakangan ini.
"Tadi suasananya baik sekali karena dapat dijadikan sebagai ajang tabayyun," ujar SBY usai berbincang dengan Presiden Jokowi di Beranda Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Belakangan ini, isu yang mengaitkan SBY dan Jokowi dimulai pascaperistiwa 4 November 2016 lalu, ketika Jokowi menuding adanya aktor politik dibalik aksi itu.
Meski telah diterpa isu hubungannya dengan Jokowi, Ketua Umum Partai Demokrat itu tetap meyakini bahwa Jokowi tetap percaya kepada dirinya dalam rangka membangun negara Indonesia.
"Seperti yang saya duga beliau tetap percaya bahwa seorang SBY itu juga ingin berbuat yang terbaik untuk negara ini, untuk pemerintahan beliau," ucap SBY. (*)