Bikin Kaku Komunikasi, Usul SBY Membentuk Klub Mantan Presiden Dinilai Tak Urgen
Peneliti Formappi Lucius Karus menilai motivasi Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) positif.
Penulis: Ferdinand Waskita
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Peneliti Formappi Lucius Karus menilai motivasi Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) positif.
SBY mengusulkan pembentukan klub mantan presiden dan presiden.
Usulan tersebut disampaikan SBY saat bertemu Presiden Jokowi di Istana Negara.
Lucius mengatakan usulan SBY didorong oleh keinginan untuk menjalin komunikasi antar mantan pemimpin negara dan wakilnya.
Baca: JK: Pertemuan SBY-Jokowi Mengklarifikasi Hal yang Mengganjal
Namun, ia mempertanyakan bila motivasi tersebut harus dilembagakan dalam sebuah perkumpulan.
"Hanya saja apakah motivasi tersebut lantas harus dilembagakan dalam wujud Club begitu?" kata Lucius melalui pesan singkat, Jumat (10/3/2017).
Lucius menuturkan semestinya tanpa harus di lembagakan, selalu terbuka ruang bagi mantan presiden dan wakil presiden untuk bertemu dengan Presiden dan Wapres yang berkuasa.
"Momentum untuk bertemu bisa kapan saja jika ada sesuatu yang mendesak dibicarakan. Apa lagi jumlah mantan presiden dan wakilnya hanya sedikit, jadi semestinya tak sulit untuk menjalin komunikasi," ujar Lucius.
Menurut Lucius, terhambatnya komunikasi yang jujur antara para pemimpin justru ketika mereka masih saja terjebak dalam sekat-sekat kepentingan sempit atas nama parpol.
"Kalau mantan presiden atau presiden berkuasa masih merupakan petinggi parpol memang sulit untuk bisa leluasa bersilaturahim membicarakan bangsa ketika mindsetnya masih dibatasi oleh urusan partainya," kata Lucius.
Menurut Lucius, melembagakan sebuah pola relasi yang tulus cenderung akan membuat kaku dan tidak lepas bebas.
"Jadi tak urgen itu club mantan presiden karena malah akan membuat hubungan mereka menjadi kaku dan formal," tutur Lucius.
Sebelumnya, saat melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo, Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan sarannya agar ada perkumpulan Presiden dan Mantan Presiden.
Wacana pembentukan perkumpulan menurut Ketua Umum Partai Demokrat itu agar komunikasi bisa terus terjalin dengan lancar.
"Jadi perasaan saya bersyukur gembira dan ya ini kalau ada klub presiden dan mantan presiden kan baik seperti ini kita bisa saling berkomunikasi," ujar SBY di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Mendengar usulan dari SBY, Presiden Jokowi hanya tertawa saja tidak memberikan tanggapan apapun.
Namun, Presiden Jokowi mengatakan bahwa tradisi estafet atau saling melanjutkan program yang telah dirintis oleh kepala negara sebelumnya perlu dilakukan.
"Kalau budaya terus bisa dilakukan kita miliki negara ini sampai mencapai titik target bagi kebaikan rakyat, bagi kebaikan negara," tutur Jokowi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.