Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Marzuki Ali Tantang KPK dan Andi Narogong Buktikan Adanya Aliran Uang kepada Dirinya

Marzuki Ali menantang KPK dan Andi Narogong untuk membuktikan adanya aliran uang kepada dirinya seperti disebut dalam surat dakwaan.

Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
zoom-in Marzuki Ali Tantang KPK dan Andi Narogong Buktikan Adanya Aliran Uang kepada Dirinya
Warta Kota
Mantan Ketua DPR RI, Marzuki Alie, melaporkan tiga orang atas penyebutan namanya dalam dakwaan kasus dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik, Jumat (10/3/2017). 

Uji Kebenaran
Marzuki mengaku sama sekali tidak tahu menahu proses anggaran dan pelaksanaan lelang e-KTP.

"Saya tidak pernah bicara apapun tentang e-KTP, saya tidak pernah bermain proyek-proyek yang terkait dengan siapa pun," ujarnya.

Bagi Marzuki, posisi ketua DPR merupakan jabatan mulia sehingga ia bekerja sesuai aturan ketika memimpin DPR.

Baca: Warga dan Polisi Gerebek Pesta Sabu, 5 Tersangka Diamankan, Dua di Antaranya IRT

"Alhamdulillah lima tahun saya berada di DPR. Saya merasa Ketua DPR itu jabatan mulia. Satu di antara 250 juta rakyat Indonesia. Saya jaga marwah jabatan itu selama lima tahun. Saya bekerja baik, bekerja amanah untuk kepentingan rakyat Indonesia," katanya.

Pimpinan KPK mengaku biasa-biasa saja terkait laporan Marzuki Alie ke Bareskrim.

"Dalam proses peradilan, kalau namanya disebut kan boleh saja. Nanti tergantung bagaimana bisa dibuktikan atau tidak. Kalau seseorang menyebut bukan berarti selesai melainkan bisa jadi perdebatan, itu proses biasa," ujar Wakil Ketua KPK Saut Situmorang di KPK, Jakarta.

Berita Rekomendasi

Saut mengatakan lantaran nama Marzuki sudah disebut dalam surat dakwaan, pastinya KPK akan melakukan cross-check untuk menguji kebenarannya.

"Menyebut nama orang itu kan berisiko. Jangan lupa KPK dulu pernah menyebut nama orang tapi tidak pernah diadili sampai akhirnya meninggal. Kami belajar dari situ, hukum tidak boleh dendam. Kalau memang ada bukti, pelan-pelan kami pelajari, betul tidak, logis tidak, dan sejauh apa perannya," katanya. (tribunnetwork/den/ter)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas