Kenapa Sari Roti Malah Melejit Setelah Diboikot? Netizen Beberkan 'Rahasia' Ini
Aksi boikot itu menjadi perhatian nasional, memunculkan berbagai spekulasi masyarakat saat itu mengenai nasib pedagang keliling.
Penulis: Wahid Nurdin
TRIBUNNEWS.COM - Produk Sari Roti sempat mengalami boikot besar-besaran menyusul pernyataan resmi yang dikeluarkan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk tentang posisinya dalam Aksi Damai 212.
Aksi boikot itu menjadi perhatian nasional, memunculkan berbagai spekulasi masyarakat saat itu mengenai nasib pedagang keliling yang menjajakan produk tersebut.
Namun laporan penjualan pihak PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menunjukkan bahwa penjualan produk Sari Roti justru meningkat.
Di tengah kondisi ekonomi dan daya beli melemah, Sari Roti meraih kinerja positif pada tahun lalu.
Tahun 2016, emiten berkode ROTI ini mencatatkan penjualan Rp 2,52 triliun, meningkat 16 persen jika dibanding dengan penjualan 2015.
Adapun laba bersihnya naik tipis 3,48 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 279,9 miliar.
Pertumbuhan pendapatan Sari Roti yang tumbuh 16 persen itu melampaui pertumbuh industri roti nasional yang sebesar 8,5 persen.
Berita terkait 'melejitnya' Sari Roti usai diboikot ini langsung menjadi perhatian netizen.
Beberapa mereka membeberkan 'rahasia' di balik aksi boikot tersebut, berikut beberapa komentar netizen:
@BobyThg semenjak di boikot malah saya jadi sering beli.... kasian karyawannya kalo sampe tutup.... eh malah ternyata laris .....
@floridasitepu justru setelah diboikot, Sari Roti makin terkenal. Yg tdnya jarang makan sati roti, jadi makin sering beli sari roti
@tadnaloy pelajaran nih, boikot = iklan gratis (emoticon)
@ngek57 ya..sari roti memang enak dan halal..mau apa lagi..? Boikot.. Yg gak mboikot lebih banyak..koq.
@EdiJamalM penyebab kenaikan penjualan sari roti krn banyak orang yg memboikot sari roti tlh membeli min 1 roti / org utk diinjak (emoticon)