Meski Kesehatannya Memburuk, KH Hasyim Muzadi Bersikeras Mengajari Santrinya
Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga tokoh bangsa, KH Hasyim Muzadi tetap 'mengajar' hingga akhir hayatnya.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang juga tokoh bangsa, KH Hasyim Muzadi tetap 'mengajar' hingga akhir hayatnya.
Ia mengajar, menemani, dan mendengarkan 22 orang santrinya mengaji kitab Al-Hikam sampai sang khalik menjemputnya.
Kiai Hasyim meninggal dunia dalam usia 72 tahun. Lelaki kelahiran Bangilan, Tuban ini meninggal dunia di kediamannya, di tengah keluarga pada Kamis (15/3/2017) pukul 06.15 WIB.
Baca: Uskup di Malang Sampaikan Kenangannya tentang Almarhum KH Hasyim Muzadi
Sebelum meninggal, Kiai Hasyim menjalani dua kali perawatan di RS Lavalette Kota Malang. Pertama Ketua PBNU dua periode (1999-2004 dan 2004-2009) pada 6 Januari - 17 Janauri 2017, dan kedua pada Sabtu (11/3/2017) - Senin (13/3/2017).
Usai keluar dari Lavalette pada 17 Januari 2017, Kiai Hasyim masih melakukan sejumlah kegiatan. Ia juga sempat kembali ke Al-Hikam Depok.
Di pondoknya itu, ia tetap mengajar para santri di tingkat akhir Kulliyatul Quran yang sedang mengkhatamkan kitab Al-Hikam, sebuah kitab tentang tauhid dan akhlak dalam tasawuf Islam.
Sebulan lalu, kondisi kesehatan Kiai Hasyim kembali turun. Anak-anak Kiai Hasyim meminta supaya Kiai Hasyim dirawat di rumah Malang. Kiai Hasyim awalnya menolak.
"Kiai Hasyim tetap ingin dekat dengan santrinya, ingin terus mengajar. Awalnya beliau tidak mau, tetapi keluarga ingin beliau dirawat di Malang. Akhirnya beliau mau dengan syarat santrinya ikut," ujar Umar Usman, Ketua PCNU Kabupaten Malang kepada Surya.
Tak lama setelah Kiai Hasyim kembali ke Malang, 22 orang santri yang dalam tahap mengkhatamkan Al-Hikam mengikutinya ke Malang. Di Al-Hikam Malang itu, ke-22 santri mengaji di dekat Kiai Hasyim.
Pada Sabtu (11/3/2017), kondisi kesehatan Kiai Hasyim kembali turun hingga akhirnya dilarikan ke RS Lavalette lagi. Kondisinya terus membaik, dan pada Senin (13/3/2017) Kiai Hasyim meminta untuk pulang ke pondok.
Selama dua hari terakhir masa hidupnya, sang pendiri Ponpes Al-Hikam itu tetap mendengarkan para santrinya ngaji. Meski tidak bisa berbicara secara lancar, ia masih bisa mendengarkan para santrinya mengaji.
"Jadi sampai akhir hayatnya, beliau mengajar, berdakwah," imbuhnya.
Selama dua hari sebelum meninggal, pejabat penting negeri ini membesuknya. Selasa (14/3/2017), Menteri BUMN Rini Soemarno menjenguknya.