Massa Pendukung dan Penolak Pabrik Semen Kendeng Berhadapan di Depan Istana Merdeka
Massa penolak dan pendukung pembangunan proyek pabrik semen di pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah bertemu.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Dennis Destryawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Massa penolak dan pendukung pembangunan proyek pabrik semen di pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah bertemu di depan Istana Negara, Senin (20/3/2017).
Mereka saling adu argumentasi lewat pengeras suara.
"Kami mendukung pabrik semen Rembang karena mensejahterakan," ujar seorang peserta aksi.
Massa penolak proyek pabrik semen dengan membawa puluhan warga yang bersedia dicor kakinya menanggapi pernyataan dukungan tersebut.
"Masa bayaran," teriak peserta aksi.
Baca: Sudah Berjalan Delapan Hari, Jokowi Belum Respon Aksi Cor Kaki Petani Kendeng
Baca: Petani Kendeng Bawa Ubi Untuk Jokowi
Unjuk rasa antara kedua massa masih berlangsung hingga sekitar pukul 17.00 WIB.
Massa yang menolak, menunut agar Presiden Joko Widodo membatalkan Keputusan Gubernur Nomor 660.1/6 Tahun 2017.
Keputusan tersebut berisi tentang kegiatan penambangan dan pembangunan pabrik semen Indonesia yang ditandatangani Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo
Sedangkan, untuk massa pro pembangunan pabrik semen, mereka mengatakan dengan dibangunnya pabrik di desa Kendeng secara otomatis akan mensejahterakan warga.
Sejauh ini, warga telah merasakan bagaiman ibu-ibu di sana bisa membuka usaha dengan berjualan selama ada proyek pembangunan.
"Untuk bapak-bapaknya bekerja langsung di pabrik," ujar koordinator aksi massa pro pabrik semen, Wahyudi.