UBL Mengirim Dua Dosen ke 2nd Asian International Conference di Kuala Lumpur
Dalam upayanya meningkatkan peringkat perguruan tinggi, Universitas Budi Luhur (UBL) berparisipasi aktif melibatkan para Dosennya
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam upayanya meningkatkan peringkat perguruan tinggi, Universitas Budi Luhur (UBL) berparisipasi aktif melibatkan para Dosennya untuk Go Internasional.
Para Dosen dihimbau untuk berperan aktif meneliti dan menulis dalam jurnal-jurnal internasional.
UBL pada kesempatan ini mengirim dua Dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis untuk mengikuti 2nd Asian International Conference di Kuala Lumpur, Malaysia pada tanggal 10- 11 Januari 2017.
Konferensi ini diselenggarakan oleh Universiti Teknologi Malaysia (UTM) dan dihadiri 1200 delegasi dari berbagai negara Asia antara lain; Jepang, India, Indoensia, Malaysia, Korea, Pakistan, Australia dan Amerika.
Dua Dosen dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis, yang memaparkan hasil penelitian pada jurnal publikasi terindeks SCOPUS.
Kedua dosen yang mewakili UBL adalah Dr. Dewi Puspaningtyas, MBA dengan materi The Role of Women Enterpreneurs Leaderships, Social Capital and Absorptive Capacity Through Skills Upgrading Concept in Small To Medium Enterprises in Jakarta, Indonesia dan Ratih Puspitaningtyas Faeni, SH, MM. dengan materi penelitian dalam jurnal yang dipresentasikan Characteristic Manager, Participation Intention, Standardization Work at SMEs Sustainable Business.
Pada kesempatan tersebut keduanya berhasil memenangi kompetisi Best Paper and Best Performer Award mengalahkan 1200 Delegasi dari berbagai negara.
Universitas Budi Luhur berupaya meningkatkan akreditasi perguruan tinggi dengan cara mengirim para dosennya mengikuti konferensi internasioanl, bahkan beberapa dosen hadir dalam konferensi berkelas dunia, sebagai pembicara utama.
Yang menarik dari konferensi ini adalah, bahwa para presenter berlomba-lomba melakukan penelitian dan berusahaa untuk membuat publikasi jurnal terindeks SCOPUS untuk meningkatkan peringkat institusi masing-masing peserta untuk dipresentasikan pada konferensi berikutnya.
Bagi Universitas Budi Luhur, iklim kompetitif ini yang mampu memacu para Dosen untuk terus meneliti dan memproduksi jurnal internasional yang diakui DIKTI dan terindeks SCOPUS.
Iklim kompetitif ini sebagai multiplier effect yang didapatkan saat menghadiri konferensi internasional, karena dengan demikian nama UBL menjadi lebih dikenal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.