Golkar Yakin Elektabilitas Dedi Mulyadi Bisa Didongkrak Kalahkan Ridwan Kamil
Partai Golkar masih konsisten mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Golkar masih konsisten mengusung Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018.
Meskipun elektabilitas Dedi Mulyadi saat ini masih kalah dibandingkan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, tapi masih tersedia waktu untuk memperbaikinya.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Pemenangan Pemilu dan Pilkada wilayah Jawa I Partai Golkar, Agun Gunajar Sudarsa.
"Kita lihat dari pengalaman yang ada, Jawa Barat ini sesuatu yang mungkin masyarakat yang boleh dikatakan tidak selamanya hasil survei menjadi sebuah keniscayaan," ujarnya di kantor DPP Golkar, Jakarta Barat, Jumat (24/3/2017).
Baca: Golkar Siapkan Nama Dedi Mulyadi dan Nurul Arifin Untuk Pilkada Jawa Barat
Baca: Golkar Beri Sinyal Usung Dedi Mulyadi Dalam Pilkada Jawa Barat
Dalam sejumlah kasus sebelumnya, Agun Gunanjar menganggap pendapatnya sudah terbukti.
Satunya di antaranya saat artis sekaligus kader Partai Demokrat, Dede Yusuf maju dalam Pilkada Jawa Barat 2013 lalu.
Saat itu elektabilitas awalnya Dedi Yusuf termasuk yang tertinggi.
Namun, ia kalah saat pemilihan.
"Kami masih belum pesimis bahwa saudara Dedi masih bisa dimungkinkan untuk kita dorong," katanya.
Keputusan Partai Golkar mendukung Dedi Mulyadi, antara lain didasarkan kebijakan partai untuk memprioritaskan kader sendiri.
Selain itu, menurut Agun Gunanjar, Bupati Purwakarta memiliki banyak potensi yang berguna untuk masyarakat.
"Dia punya motivasi punya semangat ingin membangun Jawa Barat lebih berbudaya, lebih baik, dan tekad niat kuat itu modal dasar yang harus diapresiasi," katanya.
Namun, suara Partai Golkar di Jawa Barat bukanlah yang paling dominan.
Partai Golkar yang mengantongi 17 kursi di DPRD Jawa Barat masih harus menggandeng partai lain.
"Artinya kita juga harus lakukan koalisi, dan yang amat sangat menentukan adalah kita berkoalisi dengan partai siapa," katanya.