TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti belakangan perilakunya kerap mengundang perhatian.

Sebelumnya, ia menumpangi bak mobil double cabin aparat kepolisian, kini dirinya boncengan motor patroli dan pengawalan ketika menyambangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/3) kemarin.

Susi mengaku terlambat karena rute yang biasanya ia lalui ditutup lantaran untuk pengamanan Presiden Perancis Francois Hollande.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kenegaraan Presiden Perancis di Istana Merdeka, sekitar pukul 11.00 WIB. Menteri Susi baru tiba di Istana sekitar 20 menit saat acara sudah berjalan.

Menteri Susi sempat ditanya awak media, dari mana ia menumpang motor polisi. "Dari belokan situ," jawab Susi sekenanya.

Susi juga terlihat tidak kerepotan untuk turun dari motor patwal di halaman Istana Negara, sebab ia mengenakan celana bahan hitam.

Langkahnya agak terburu-buru karena ia terlambat menghadiri acara kenegaraan di Istana Merdeka yang telah dimulai sejak pukul 10.50 WIB. "Iya, saya terlambat," kata Susi singkat.

Saat penandatangan Memorandum of Understanding, Susi Pudjiastuti juga menjadi perhatian awak media.

Dibandingkan menteri-menteri lainnya, hanya Susi yang terlihat banyak bergerak ketika menyaksikan penandatanganan MoU antara menteri-menteri terkait.

Sesekali ia melipat kedua tangannya dan posisi kaki yang tidak selalu rapat ketika menyimak penandatanganan MoU dan Joint Statement.

Susi adalah menteri yang kini menjadi salah satu nominator dalam ajang "Seafood Champion Award 2017" dengan kategori Seafood Champion Award for Leadership.

Susi dianggap berpengaruh bagi negara lain yang memiliki kebijakan sama dengannya yakni memberantas pencurian ikan dan meningkatkan keberlanjutan produk kelautan dan perikanan serta kelestarian laut.

Saat berkunjung ke Kolaka Sulawesi Tenggara beberapa waktu lalu, Susi Pudjiastuti menaiki mobil patwal.

Ketika itu, menteri yang terkenal nyentrik tersebut membuat warga histeris lantaran menumpang di bak mobil pikap double cabin milik Kepolisian Resor Kolaka.