Insiden Super Tucano Jatuh Tak Surutkan Indonesia Jalin Kersama Dengan Brasil di Bidang Pertahanan
"Tadi juga sudah dikatakan Dubes, akan dikirimkan tim dari sana ke sini, untuk melihat kenapa bisa jatuh,"
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurmulia Rekso Purnomo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pesawat tempur Super Tucano 3108 yang jatuh Februari 2016 lalu dibeli pemerintah Indonesia dari Brasil.
Walaupun demikian, insiden tersebut tidak menyurutkan niat pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kerjasama pertahanan dengan Brasil.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan soal insiden pesawat jatuh pihak Brasil akan mengirimkan tim.
"Tadi juga sudah dikatakan Dubes, akan dikirimkan tim dari sana ke sini, untuk melihat kenapa bisa jatuh," kata Ryamizard di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Kamis (30/3/2017).
Hal tersebut diungkapkan Ryamizard dalam konfrensi pers usai penandatanganan kesepakatan perjanjian pertahanan dengan pemerintah Brasil.
Selain pesawat Super Tucano, alutsista lain yang dibeli dari Brasi di antaranya roket Astros II MK 6.
Menteri Pertahanan RI menyebutkan alasan Indonesia membeli produk tersebut.
Selain untuk memenuhi kebutuhan pertahanan Indonesia, harganya sesuai dengan anggaran pemerintah.
Dalam perjanjian yang ditandatangani Menhan dengan Duta Besar Brasil untuk Indonesia, Rubem Antonio Correa Barbosa, satu poin yang disepakati terkait kerjasama dalam bidang industri pertahanan.
Satu penerapannya adalah transfer teknologi dari alutsista yang sudah dibeli Indonesia dari Brasil.
"Kita kerjasama, belajar juga, jadi setiap kita beli, kita transfer (teknologi)," ujarnya.
Antonio Correa Barbosa, dalam kesempatan yang sama menambahkan pihaknya berminat bekerjasama dengan Indonesia tidak hanya di bidang pertahanan.
Menurutnya ada banyak hal yang bisa dikembangkan antara Brasil dan Indonesia.
Sementara sejumlah hal yang bisa dipelajari Brasil dari Indonesia antara lain produksi suku cadang mobil dan pengembangan pariwisata.
Ia mengakui, jumlah wisatawan Brasil hanya setengah dari jumlah wisatawan Indonesia pertahunnya.
"Kita tidak punya kementerian (pariwisata) di Brasil. Jadi anda bisa mendapat dua belas juta wisatawan pertahun, kita hanya setengahnya," ujar Antonia Correa Barbosa.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.