Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Peneliti Asing Jelaskan Alasan Ular Piton di Indonesia Bisa Menelan Manusia Secara Utuh

Ular sanca kembang (Python reticulatus) - yang dilaporkan memiliki panjang 7 meter itu- memang sangat kuat.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Peneliti Asing Jelaskan Alasan Ular Piton di Indonesia Bisa Menelan Manusia Secara Utuh
nurhadi/tribunsulbar.com
Ular piton sepanjang tujuh meter yang menelan Akbar (25) warga Desa Salubiro, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulbar, sempat jadi tontonan warga di lokasi kejadian. 

"Ular piton hanya menyantap mamalia," kata Low menggaris bawahi, meskipun mereka kadang-kadang memangsa reptil, termasuk buaya.

Awalnya mereka memangsa tikus dan hewan-hewan kecil lainnya, katanya, "tapi setelah mencapai ukuran tertentu, mereka hampir tidak mengiraaukan tikus dan hewan-hewan sejenisnya lagi, karena asupan kalori yang akan didapat sudah tidak mencukupi."

"Intinya mereka bisa memakan mangsa sebesar mungkin." Seperti babi atau bahkan sapi.

Kadang-kadang mereka salah perhitungan juga dalam memilih santapannya. Pada tahun 2005 seekor ular Sanca Burma berusaha menelan bulat-bulat seekor buaya. Yang terjadi, kedua hewan itu mati: buaya bisa ditelan sebagian, namun mengakibatkan perut ular itu pecah saat memamahnya. Bangkai keduanya ditemukan oleh para penjaga hutan di Florida.

Tapi pemburu oportunistik ini bisa memilih-milih mangsa juga. Jika mereka tidak mendapat mangsa yang benar-benar cocok, mereka bisa menyantap yang kecil-kecil untuk sementara sampai akhirnya mereka menemukan mangsa yang cukup besar.

Tapi manusia tetap tak masuk dalam menu utama mereka.

Pada tahun 2002 seorang bocah lelaki berumur sepuluh tahun dilaporkan telah ditelan oleh seekor ular piton di Afrika Selatan, tapi yang disantap sang korban bukan dewasa, dan pemangsanya bukan sanca kembang seperti ular yang memangsa Akbar di Mamuju, Sulawesi Barat itu.

Berita Rekomendasi

Jadi apakah ini yang pertama kalinya?

Bisa jadi, tapi mungkin lebih dalam pengertian, yang pertama yang benar-benar terbukti.

Ini bukan laporan pertama tentang ular piton yang memangsa manusia, namun klaim-kliam sebelumnya seringkali sulit dibuktikan, dan terjadi lama sebelum peristiwanya dilaporkan, berlangsung di daerah terpencil dan tanpa saksi mata yang dapat dipercaya.

Ini bisa jadi merupakan kasus pertama yang terjadi dengan kamera ponsel yang bisa merekam segalanya untuk menjadi bukti tak terbantahkan.

Antropolog Thomas Headland, yang menghabiskan puluhan tahun meneliti suku Agta, suku pemburu-pengumpul di Filipina, menyebut seperempat dari lelaki suku ini pernah diserang oleh ular piton.

Dalam penelitiannya, Thomas menguraikan meski hampir semua orang mampu mengatasi dan mengusir ular-ular itu dengan parang, namun kaum dewasa suku Agta - yang secara fisik memiliki postur tubuh yang kecil - kadang-kadang dimangsa ular, paparnya dalam riset itu.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas