Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mensos Ajak Umat Doakan Bangsa Saat Hadiri Istigasah Kubro di Jawa Timur

Pada acara tersebut, Mensos tampak menundukkan kepala dan melantunkan doa. Dalam balutan busana muslim serba putih, Khofifah tampak khusyuk bermunajat

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Mensos Ajak Umat Doakan Bangsa Saat Hadiri Istigasah Kubro di Jawa Timur
TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa, mencium seorang siswa usai menyerahkan bantuan berupa sejumlah perlengkapan sekolah kepada sejumlah pelajar kurang mampu yang berprestasi pada acara penyerahan bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan sosial hibah dalam negeri, di kantor Pos KPRK, Jl Sultan Abdurrahman, Pontianak, Kalbar, Sabtu (11/6/2016). Sebanyak 2.905 keluarga sangat miskin (KSM) di kota Pontianak mendapatkan bantuan PKH tahap 2 dengan alokasi dana Rp 6.003.680.000. TRIBUN PONTIANAK / ANESH VIDUKA 

TRIBUNNEWS.COM, SIDOARJO - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghadiri Istigasah Kubro memperingati Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama (NU) yang ke-94 di sela kunjungan kerjanya ke Jawa Timur.

Pada acara tersebut, Mensos tampak menundukkan kepala dan melantunkan doa bersama sekitar 500.000 warga NU dari seluruh Jawa Timur yang memadati GOR Delta Sidoarjo.

Dalam balutan busana muslim serba putih, Khofifah tampak khusyuk bermunajat.

"Sejuk sekali batin ini menyimak setiap lantunan doa. Betapa cintanya kita pada Allah, pada bangsa ini sehingga semua dapat hadir dengan ikhlas memohon kepada Sang Pencipta agar bangsa ini aman, damai dan rakyatnya selalu dalam lindungan Allah SWT," tutur Khofifah usai mengikuti istighosah.

Acara yang digelar Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur ini mengangkat tema “Mengetuk Pintu Langit, Menggapai Cahaya Illahi".

Tampak hadir Rais Am PB NU KH Ma'ruf Amin, Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin, Ketua DPR Setia Novanto, Ketua Umum Tanfidiyah PWNU Jawa Timur KH Muttawakkil Alallah, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Bupati dan Wali Kota di seluruh Jawa Timur.

Peserta istighotsah terdiri dari 45 PCNU se-Jawa Timur. Mulai Banyuwangi sampai Pacitan, Ngawi hingga Sumenep, serta wilayah Tapal Kuda (Pasuruan, Probolinggo, Jember, Banyuwangi, Lumajang, Situbondo, Bondowoso) dan Gerbang Kertasusila (Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Surabaya, Lamongan). Ribuan santri pondok pesantren di Jawa Timur dan kelompok-kelompkk jamaah pengajian juga turut berpartisipasi.

Berita Rekomendasi

"Di tengah kondisi bangsa Indonesia saat ini yang penuh tantangan dan baik dari dalam maupun dari luar negeri, kegiatan ini tentunya sangat relevan dengan tugas-tugas di Kementerian Sosial dalam harmonisasi sosial dan keserasian sosial dalam masyatakat. Tugas ini berada di Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial yang menangani Kepahlawanan, Keperintisan, Kesetiakawanan dan Restorasi Sosial," paparnya.

Di dalam NU sendiri, lanjutnya, juga mengajarkan persaudaraan dalam konsep ukuwah islamiah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah wathoniah (persaudaraan kebangsaan), ukhuwah insaniyah (persaudaraan sesama manusia) dan ukuwah nahdiyah (persaudaraan sesama warga NU).

"Jika saling bersaudara akan terwujud harmoni dan jika ada harmoni akan teguh NKRI. Maka terwujudlah keadilan ekonomi, keadilan hukum dan keadilan politik demi kemaslahatan umat," ujar Khofifah yang juga Ketua Umum PP Muslimat NU ini.

Rais Am PB NU KH Ma'ruf Amin dalam sambutannya mengatakan kondisi politik, ekonomi, sosial budaya di dunia turut mempengaruhi kondisi Indonesia.

Sementara itu di saat yang sama di dalam negeri ada kelompok-kelompok yang ingin merusak tatanan NKRI. Untuk itu ia mengimbau kepada umat Islam untuk berdoa untuk bangsa.

"Mudah-mudahan Allah SWT menjaga bangsa Indonesia. Menjadikan negara ini aman dan damai," kata Kiai Ma'ruf.

Acara istighotsah antara lain diawali dengan membaca Lima Maklumat PWNU Jatim. Pertama, Menjaga agama (hifdzuddin) dari hal2 yg bisa merusaknya.

Kedua, menjaga Negara (Hifdzutfdaulah) dari hal-hal yang membahayakan NKRI. Ketiga, menjaga Amanah (Hifdzulamanah) seraya menegakkan keadilan bagi semua pemimpin dan menghindari kesenjangan sosial.

Keempat, menjaga umat (Ri'ayatulummah) dari kebangkrutan akhlak seraya memperkuat nilai nasionalisme.

Kelima, PWNU Jatim menyerukan kepada seluruh warga bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan, kedamaian, ketentraman serta melakukan muhasabah, muroqobah, munajat dan mendekatkan diri kepada Allah. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas